Jakarta - Lalu lintas menuju Bandara Haluoleo, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terganggu dengan adanya demontrasi menolak kedatangan 500 orang tenaga kerja asing (TKA) asal China yang akan bekerja membangun smelter di PT VDNI dan OSS Morosi, Konawe.
Para massa aksi dari berbagai elemen berkerumun tepat di simpang empat Ambaipua, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan atau arah menuju Bandara Haluoleo pada Selasa, 23 Juni 2020.
Dalam orasinya, massa meneriakkan penolakannya terhadap kedatangan 500 TKA asal China di wilayah Sulawesi Tenggara.
Baca juga: 500 TKA China Datang Saat Covid-19 Berpotensi Konflik
Selain itu, mereka juga menyampaikan rasa kekecewaannya kepada Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) dan Ketua DPRD Sultra yang telah mengizinkan para TKA tersebut masuk Indonesia.
Meneruskan catatan Antara, ratusan pengunjuk rasa sempat mencoba menuju ke Bandara Haluoleo, namun ditahan pihak kepolisian. Pihak kepolisian sampai menyediakan dua unit water canon dan dua ekor anjing pelacak untuk mengamankan aksi demonstrasi.
Baca juga: 29 TKA China Tak Miliki Izin Kerja di Aceh
Sejauh ini hingga pukul 16.21 WITA, unjuk rasa masih berjalan kondusif. Sementara untuk arus lalu lintas menjadi terganggu. Bahkan, kendaraan roda empat yang hendak keluar dari bandara diperiksa oleh pedemo. Mereka melakukan aksi sweeping hampir ke tiap mobil yang keluar dari bandara, guna mengecek apakah ada warga negara asing, khususnya TKA China di dalam mobil.
Untuk diketahui, hari ini Selasa, 23 Juni 2020, dijadwalkan sebanyak 156 TKA asal China akan tiba di Bandara Haluoleo Kendari. 156 TKA itu adalah gelombang pertama dari 500 TKA yang akan datang di Sulawesi Tenggara. []