Jakarta - AC Milan mempertahankan pelatih Gennaro Gattuso sampai akhir musim. Meski demikian, dia tetap ditargetkan membawa Milan ke Liga Champions. Bila target itu tercapai, Gattuso harus menerima kenyataan tetap diberhentikan Milan.
Nasih Gattuso diputuskan setelah dilakukan pertemuan dengan petinggi klub, Leonardo, Paolo Maldini dan Ivan Gazidis. Pertemuan yang berlangsung selama 90 menit itu dilakukan setelah kekalahan 0-2 Milan dari Torino di pertandingan Serie A Italia, Senin, 29 April 2019, dinihari WIB.
Dari pertemuan itu, Gattuso akhirnya diputuskan tetap menangani Rossoneri sampai empat pertandingan terakhir liga. Hanya, dia tetap dibebani membawa Milan lolos ke Liga Champions musim depan. Ironisnya, meski Gattuso sukses memenuhi target itu, dirinya tetap akan dipecat di akhir musim.
Banyak pertimbangan dari Maldini dkk untuk mempertahankan Gattuso. Salah satunya mereka tidak punya waktu mendapatkan pelatih pengganti yang punya kualitas. Bila ada, sang pelatih pun belum tentu bersedia menangani tim untuk empat pertandingan dengan status sementara saja. Apalagi pelatih tersebut dibebani membawa Milan lolos ke Liga Champions.
Sebetulnya ada usulan untuk menaikkan Federico Giunti, pelatih tim Primavera Milan. Namun dia dinilai belum memiliki pengalaman membawa Milan ke level tertinggi.
Dengan tetap dipertahankan menangani Milan, beban Gattuso makin berat. Dirinya harus bekerja keras demi memenuhi target masuk empat besar. Bagaimana tidak, kekalahan dari Torino membuat Milan terlempar dari empat besar dan lengser ke peringkat tujuh dengan poin 56. Mereka terpaut dua poin dari AS Roma yang menduduki peringkat empat di klasemen sementara.
Para eksekutif klub sangat berharap Milan bisa kembali berkompetisi di Eropa. Pasalnya ini lebih pada pertimbangan ekonomi semata. Bila kembali ke Liga Champions, klub setidaknya mendapat pemasukan dari UEFA sebesar 50 juta euro. Bila lolos ke babak berikutya, pemasukan tersebut akan bertambah.
Dana yang diterima klub yang berkompetisi di Liga Champions akan dimanfaatkan Milan untuk melakukan investasi di masa depan. Bila hanya berlaga di Liga Europa, investasi yang dilakukan Milan tetap akan berjalan meski lebih lambat. []
Baca juga:
- Masa Depan Pelatih Milan Segera Ditentukan
- Kalah Lagi, Milan Kian Berat ke Liga Champions
- Milan Tak Ingin Kehilangan Rp 790 Miliar, Mengapa?
- Gagal di San Siro, Gattuso Sebut Milan Memalukan
- AC Milan Beruntung Dibantu Internazionale