Jakarta - Sebanyak 50 ribu warga Jakarta mengidap HIV/AIDS. Langkah apa yang dilakukan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKSD) DKI di bawah komando Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan?
Data jumlah pengidap HIV/AIDS di Ibu Kota itu dibeberkan Dinas Kesehatan DKI dalam rapat pembahasan dan pendalaman terhadap Raperda tentang APBD Provinsi DKI Jakarta tahun anggaran 2020 bersama Dinkes DKI.
"Dinkes sebut lebih dari 50 ribu warga Jakarta terinveksi HIV/AID, kita mau tahu penanganan terpadunya dari Dinas Kesehatan seperti apa?" kata anggota DPRD DKI Jakarta Komisi E Yudha Permana, Minggu 8 Desember 2019, seperti dilansir dari Antara.
Untuk pengidap HIV dari kelompok PSK, atau kelompok untuk LSL (Lelaki Suka Lelaki).
Menanggapi pertanyaan tersebut, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menyebutkan, pihaknya sudah mendorong penyediaan obat untuk menekan penyakit HIV lewat Antiretroviral (ARV) di Puskesmas taraf kecamatan.
"Langkah kita menjadikan DKI Jakarta sebagai provinsi yang pertama kali mendorong ARV bisa didapatkan di Puskesmas. Kalau dulu provinsi lain, RV hanya ada di rumah sakit," kata Widyastuti.
Selain mendorong pengobatan ARV, pihaknya juga menggandeng beberapa lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang memiliki konsentrasi terhadap isu bahayanya virus HIV.
"Kalau LSM besar ada 10-15 kelompok berdampingan dengan kita untuk penjangkauan tadi. LSM itu mengikuti kelompok-kelompoknya, seperti untuk pengidap HIV dari kelompok PSK, atau kelompok untuk LSL (Lelaki Suka Lelaki)," kata Widyastuti.
Widyastuti mengatakan, 50 ribu pengidap HIV positif yang ada di Jakarta itu mengalami peningkatan pengidap sebanyak 100 persen dari kelompok Lelaki Suka Lelaki (LSL).
"Kelompok ini (LSL) memang meningkat sekali. Dulu kan angkanya kecil. Dulu landai grafiknya. Taunya malah meningkat drastis. Makanya penjangkauan kita sekarang diperkuat ke semua segmen," katanya.
Pada 2019, kelompok LSL menyumbang sebanyak 13 persen pengidap HIV di Provinsi DKI Jakarta, meningkat dua kali lipat dari tua tahun sebelumnya pada 2017 yang hanya sebesar 5 persen.