Jakarta – Investasi pada dasarnya adalah salah satu cara untuk mendapatkan keuntungan. Bahkan biasanya keuntungan yang dihasilkan lebih tinggi dibandingkan uang simpanan dalam tabungan. Namun, di balik keuntungan investasi, terdapat beberapa risiko investasi yang sering kali kurang disadari oleh para investor.
Risiko-risiko dalam berinvestasi perlu Anda waspadai agar tidak rugi di kemudian hari. Oleh karena itu, Anda perlu memahami apa saja risiko dalam berinvestasi. Dilansir dari berbagai sumber, berikut lima risiko investasi yang perlu Anda ketahui.
1. Risiko pasar
Risiko ini merupakan risiko fluktuasi atau naik turunnya Nilai Aktiva Bersih (NAB), yang disebabkan oleh perusahaan sentimen pasar keuangan (seperti saham dan obligasi) yang sering disebut juga risiko sistematik (systematic risk), artinya risiko ini tidak bisa dihindari dan pasti akan selalu dialami oleh investor.
Hal ini dapat membuat investor mendapatkan capital loss. Perubahan ini bisa dikarenakan oleh beberapa hal seperti adanya resesi ekonomi, isu kerusuhan, spekulasi termasuk juga perubahan politik.
2. Risiko Inflasi
Risiko inflasi biasa disebut juga risiko daya beli, adalah peluang bahwa arus kas dari investasi tidak akan bernilai sebanyak di masa depan karena perubahan daya beli akibat inflasi. Risiko ini memiliki potensi yang merugikan daya beli masyarakat terhadap investasi dikarenakan adanya kenaikan rata-rata dari harga konsumsi.
Jika diuraikan risiko inflasi merupakan risiko yang diambil oleh investor saat memegang uang tunai atau berinvestasi dalam aset yang tidak terkait dengan inflasi. Hal ini menyebabkan berkurangnya nilai tunai akibat inflasi.
3. Risiko likuiditas
Risiko investasi ini mengakibatkan Anda tidak bisa menjual investasi Anda, semisal menjual saham dengan harga wajar dalam waktu cepat. Kalau pun Anda ingin menjualnya, Anda harus menjual di harga yang paling rendah agar cepat menghasilkan uang. Tentunya, di harga yang rendah akan membuat Anda rugi. Bahkan, buruknya saham yang Anda beli bisa saja tidak ada nilainya sama sekali.
4. Risiko valas atau nilai tukar mata uang
Risiko valuta asing (Valas) adalah risiko yang disebabkan oleh perusahaan kurs valuta asing di pasaran yang tidak sesuai lagi dengan yang diharapkan terutama pada saat dikonversikan dengan mata uang domestik.
Risiko seperti ini berkaitan dengan sebuah fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara lain. Pada umumnya risiko seperti ini juga disebut dengan currency risk atau exchange rate risk.
5. Risiko negara
Risiko inis disebut dengan risiko politik. Hal ini didasarkan pada kondisi perpolitikan negara. Dari risiko ini juga masih ada kaitan dengan perubahan ketentuan perundang-undangan yang membuat pendapatan menurun.
Sangat disayangkan bila investasi yang sudah ditanam akhirnya hilang begitu saja atau merugi. Oleh sebab itu, jika ada investor yang akan menanamkan modal di luar negeri, lebih baik melihat kondisi politik negara tersebut. Jika kondisi politik baik, maka akan berdampak positif juga untuk investasi Anda.
(Fadhil Ramadhan)
Baca Juga:
- Perhatikan! Tips Memulai Bisnis Agar Cepat Sukses
- 5 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Memulai Bisnis
- Jokowi Akan Bertemu Pangeran MBZ hingga Pebisnis PEA di Abu Dhabi
- Kesalahan Finansial Saat Berbisnis dan Cara Memperbaikinya