Jakarta – Sekjen PBB Antonio Guterres, 1 November 2021, menyebut lebih dari lima juta kematian akibat Covid-19 sebagai situasi global yang "memalukan," dan merupakan pengingat bahwa banyak negara di dunia terimbas oleh ketimpangan vaksin.
Pusat Data Virus Corona Johns Hopkins pada Senin, 1 November 2021, melaporkan bahwa jumlah kematian di seluruh dunia akibat pandemi Covid-19 mencapai lebih dari lima juta, hanya empat bulan setelah mereka mencatat empat juta kematian.
Dalam pernyataan, Guterres mengatakan kematian-kematian itu "bukan hanya angka. Mereka adalah ibu dan ayah. Kakak dan adik. Anak perempuan dan laki-laki. Keluarga, teman dan kolega. Kehidupan mereka lebih singkat karena virus yang merajalela tanpa ampun dan tak kenal batas." Covid-19 disebabkan oleh virus corona.
Dia mengatakan angka yang menyedihkan itu merupakan pengingat bahwa ketika negara-negara kaya menggulirkan dosis ketiga vaksin Covid-19 atau "booster," sementara hanya sekitar lima persen warga di Afrika yang sudah divaksin lengkap.
Kepala PBB itu mendesak para pemimpin dunia untuk mendukung penuh Strategi Vaksinasi Global yang diluncurkan bulan lalu oleh WHO, dan, lewat donasi dana dan vaksinasi, membantu memenuhi tujuan memvaksinasi 40% warga di seluruh dunia pada tahun ini dan 70% pada pertengahan 2022.
Ia mengatakan, "Cara terbaik untuk mengenang kelima juta orang yang pergi itu... adalah mewujudkan kesetaraan vaksin dengan meningkatkan upaya dan menjamin kewaspadaan tinggi untuk mengalahkan virus ini." (vm/lt)/voaindonesia.com. []
Peru Jadi Negara Dengan Kematian Covid-19 Terburuk di Dunia
Jumlah Kematian Karena Covid-19 di Dunia Tembus 3,5 Juta
Jumlah Kematian Karena Virus Corona di Dunia Tembus 2,5 Juta
Kematian Anak-anak Akibat Covid-19 di Indonesia Tertinggi di Dunia