4 Faktor Sering Keram Kaki, Awas Bahaya Kerusakan Saraf

Rasa nyeri ketika keram bisa diakibatkan karena sejumlah faktor. Waspadai terjadi kerusakan saraf.
Ilustrasi keram kaki. (Foto: Yidianzixu)

Jakarta - Muncul ketika sedang duduk dengan cara menekuk kaki, atau tiba-tiba terasa saat tidur, keram kaki memang mengganggu. Rasa nyeri ketika keram bisa diakibatkan karena sejumlah faktor seperti kerusakan saraf.

Keram kaki merupakan jenis keram otot yang terjadi di lengkung kaki, dekat jari kaki, atau di bagian atas kaki. Kondisi ini bisa muncul saat beraktivitas sehari-hari, atau ketika sedang tidur lelap di tengah malam.

Seperti keram otot lainnya, keram kaki dapat menyebabkan nyeri hebat hingga akhirnya otot mengendur dan rasa sakit hilang. Namun yang paling mengganggu, intensitas keram kaki sering dirasakan.

Keram kaki merupakan kondisi umum yang dirasakan banyak orang. Kadang cepat diabaikan karena rasa nyerinya tak berlangsung lama.

Namun, untuk mengantipasi agar rasa nyeri tidak selalu dirasakan ada baiknya mengenal penyebab nyeri. Dikutip dari Medical News Today, berikut faktor penyebab keram kaki:

1. Olahraga berlebihan

Mereka yang berada di semua tingkat kebugaran, dari pemula hingga atlet top sebagian besar pernah mengalami keram otot. Kondisi ini bisa terjadi ketika mereka melatih otot berlebihan dibandingkan dengan aktivitas biasanya.

Menurut studi tahun 2019, otot yang terlalu banyak bekerja karena memaksakan diri selama berolahraga dapat menyebabkan kejang dan memicu keram kaki. Sedangkan kegiatan olahraga yang dapat memicu keram otot membutuhkan atensi medis.

Olahraga bersama pasanganIlustrasi olahraga bersama pasangan. (Foto: Pexels/Andrea Piacquadio)

2. Dehidrasi

Ketika seseorang mengalami dehidrasi, tubuh mereka kekurangan jumlah air yang diperlukan untuk membantu jaringan dan organ berfungsi dengan benar. Dehidrasi dapat menyebabkan keram otot di seluruh tubuh, termasuk kaki.

DehidrasiIlustrasi: Minum air putih mengatasi haus (Foto: home.bt.com)

3. Kondisi sepatu

Kondisi sepatu terlalu ketat dikenakan, entah karena ukuran yang sudah sempit, atau tali terlalu keras ditarik bisa menyebabkan sirkulasi darah ke kaki berkurang.

Saat darah tidak bersirkulasi sebagaimana mestinya, otot-otot di kaki bisa keram.

Adapun tanda-tanda Anda terlalu ketat mengenakan sepatu seperti kaki mulai terasa mati rasa, ketidakmampuan untuk menggoyangkan jari kaki di dalam sepatu, atau timbil gesekan tidak nyaman pada tumit atau jari kaki.

Ilustrasi memakai sepatuIlustrasi memakai sepatu. (Foto: Ist)

4. Kerusakan saraf

Kerusakan saraf tidak menyebabkan keram. Namun, kerusakan saraf menimbulkan rasa nyeri dan ketidaknyamanan di beberapa bagian tubuh seperti keram.

Ada kemungkinan penderita kerusakan saraf merasakan sakit seperti keram di kaki. Penderita diabetes rentan terhadap kerusakan saraf di bagian tubuh tersebut.

Selain karena kondisi kesehatan, kerusakan saraf juga bisa terjadi ketika seseorang terkena racun, kelainan genetik tertentu, masalah metabolisme, mengalami cedera di atau dekat kaki, atau mengonsumsi obat tertentu untuk mengobati kanker.

Saraf KejepitIlustrasi saraf kejepit. (Foto: Shutterstock)
Berita terkait
Apa Itu Kiropraktik? Dijalani Anjasmara Setelah Lawan Begal
Anjasmara duel lawan begal. Namun ia mendapati luka-luka dan memutuskan untuk menjalani terapi Kiropraktik.
Rajin Olahraga Susah Tidur Bukan Insomnia, Ini Cara Mengatasinya
Bagi Anda yang rajin berolahraga atau nge-gym hingga memiliki perut six pack tetapi sulit untuk tidur ini cara mengatasinya.
Olahraga saat Pandemi Bisa Nyeri Sekujur Badan, Kok Bisa?
Olahraga menjadi gaya hidup sehat yang makin diminati masyarakat di tengah pandemi virus corona.