39 Pesawat Tempur China Terbang ke Taiwan

China terbangkan 39 pesawat tempur menuju Taiwan dalam aksi intimidasi terbaru pada hari Minggu 23 Januari 2022, malam waktu setempat
Jet tempur PLA J-16 China terbang di lokasi yang dirahasiakan (Foto: voaindonesia.com/Kementerian Pertahanan Taiwan via AP).

Jakarta – China menerbangkan 39 pesawat tempur menuju Taiwan dalam aksi intimidasi terbaru, Minggu, 23 Januari 2022, malam waktu setempat. Formasi Minggu malam itu termasuk 24 jet tempur J-16 dan 10 jet J-10, menurut Kementerian Pertahanan Taiwan.

Kementerian tersebut mengatakan, Taiwan seperti biasanya menanggapi aksi China itu dengan mengerahkan jet-jet tempur untuk melacak keberadaan pesawat-pesawat yang masuk dalam sistem radar pertahanan udaranya .

Taiwan dan China terpisah sewaktu perang saudara berkecamuk pada 1949, tetapi China mengklaim pulau itu sebagai wilayahnya sendiri. Akibatnya, Beijing menentang tindakan apa pun yang akan mengidentifikasi Taiwan sebagai negara berdaulat dan telah menggunakan cara diplomatik dan militer untuk mengisolasi dan mengintimidasi Taiwan.

Militer AS mengatakan bahwa dua kelompok kapal induknya berlayar pada hari Minggu di Laut China Selatan, dipimpin oleh USS Carl Vinson dan USS Abraham Lincoln. Mereka terlibat dalam operasi kesiapan anti-kapal selam, udara dan tempur.

jet tempur taiwanJet tempur tipe F-16V yang dibeli Taiwan dari AS di bandara militer Chiayi (Foto: dw.com/id)

Pilot-pilot China terbang ke arah Taiwan hampir setiap hari dalam satu setengah tahun terakhir, sejak pemerintah Taiwan mulai menerbitkan data itu secara teratur. Aksi intimidasi terbesar berlangsung Oktober lalu, sewaktu China mengerahkan 56 pesawat tempur dalam satu hari.

Aktivitas tersebut umumnya berada di wilayah udara barat daya Taiwan dan termasuk dalam apa yang disebut militer Taiwan sebagai zona identifikasi pertahanan udara, atau wilayah udara yang dipantaunya karena pertimbangan keamanan nasional.

Ketegangan meningkat sejak Taiwan memilih Tsai Ing-wen sebagai presiden pada 2016, yang ditanggapi Beijing dengan memutus komunikasi yang telah terjalin sebelumnya dengan pemerintah pulau itu.

Pendahulu Tsai bersahabat dengan China dan mendukung klaim Beijing bahwa Taiwan adalah bagian dari China (ab/lt)/voaindonesia.com. []

Awal Konflik Antara Taiwan dan China

Presiden Taiwan: Jangan Percaya Komunis

Konflik Antara China dan Taiwan Terus Berlanjut

China Terus Memasang Poster Ancam Perang Melawan Taiwan

Berita terkait
Beberapa Negara Arab Disebut Dukung China Terkait Uighur dan Taiwan
Beberapa negara Arab anggap perlakuan kontroversial China terhadap warga Muslim Uighur di Xinjiang sebagai sebuah “urusan dalam negeri”