Jakarta - Sebanyak 300 orang tewas di Haiti, Afrika, akibat gempa dahsyat berkekuatan 7,2 skala richter. Pusat gempa diketahui berada 12 kilometer timur laut Saint-Louis-du-Sud, pada kedalaman 10 kilometer.
Sistem Peringatan Tsunami Amerika Serikat (AS) semoat mengeluarkan peringatan tsunami di wilayah tersebut yang memperingatkan bahwa gelombang bisa ada gelombang setinggi tiga meter. Peringatan itu kemudian dicabut beberapa jam kemudian.
Survei Geologi AS (USGS) mengatakan setidaknya ada sembilan gempa susulan, dengan yang terbesar berkekuatann 5,2 skala richter.
Kami harus menunjukkan banyak solidaritas sehubungan dengan keadaan darurat. Pemerintah akan mengumumkan keadaan darurat. Kami akan bertindak cepat.
Perdana Menteri Haiti, Ariel Henry mengatakan pihaknya akan segera mengerahkan bantuan ke wilayah paling terdampak gempa tersebut.
"Kami akan membuat pengaturan yang diperlukan untuk membantu orang-orang yang terkena dampak gempa di Semenanjung Selatan,” ucap Henry, seperti dilansir Anadolu Agency pada Minggu (15/8/2021).
“Kami harus menunjukkan banyak solidaritas sehubungan dengan keadaan darurat. Pemerintah akan mengumumkan keadaan darurat. Kami akan bertindak cepat," sambungnya.
Menurut badan pertahanan sipil negara itu, sedikitnya 304 orang tewas dan lebih dari 2.000 orang terluka. Badan itu mengatakan jumlah korban kemungkina besar akan terus meningkat.
Salah satu gempa bumi paling mematikan di dunia dalam satu abad terakhir terjadi di Haiti pada 12 Januari 2010. Menurut angka resmi, 316 ribu orang tewas dan 300 ribu terluka dalam gempa berkekuatan 7,0 skala richter yang terjadi di selatan negara itu. []
Baca Juga: Gempa M 6,5 Tojo Una Una di Sulawesi Tengah 7 Rumah Rusak
