3 Dosa Besar Dunia Pendidikan Dibahas dalam Konferensi Pelajar

Kekerasan masih kerap terjadi dalam dunia pendidikan.
Ilustrasi dunia pendidikan. (Foto: Tagar/Ist)

Jakarta - Komnas Perempuan dalam Catatan Tahunan 2021 menyebutkan bahwa pada 2020 sekitar 30-an tenaga pendidik menjadi pelaku kekerasan seksual. KPAI mencatat bahwa dalam kurun waktu 2011-2019 terdapat 2.473 kasus perundungan di dunia pendidikan. PPIM UIN Jakarta dalam riset bertajuk “Api dalam Sekam” menyebutkan sebanyak 51,1 persen siswa dan mahasiswa memiliki opini intoleran terhadap aliran minoritas.

Berulangnya kasus kekerasan seksual, perundungan, dan intoleransi di sekolah menunjukkan bahwa kekerasan masih kerap terjadi dalam dunia pendidikan. 

“Berbagai peristiwa kekerasan yang terjadi dalam dunia pendidikan akan menimbulkan dampak yang buruk dan menjadi ancaman serius bagi peserta didik,” ungkap Abd Rohim Ghazali, direktur eksekutif Maarif Institute.

Oleh karena itu, ia menambahkan, para pelajar harus menumbuhkan kesadaran dalam kegiatan-kegiatan positif dan menghindarkan diri dari kemungkinan-kemungkinan terburuk. 

“Jangan sampai generasi muda seperti tunas-tunas yang tumbuh di hutan belantara, yang akan dengan mudah diintai oleh para predator,” tandasnya.

Untuk itu, Maarif Institute bekerja sama dengan Direktorat Sekolah Menengah Atas Dirjen PAUD-Dikdasmen Kemendikbudristek RI menggagas Konferensi Pelajar dengan mengangkat tema yang disebut oleh Mendikbudristek sebagai “3 dosa besar dalam dunia pendidikan”.

“Di tengah perbedaan, tidak ada ruang bagi tumbuhnya kekerasan. Memang, dengan berkembangnya media informasi, selalu ada peluang untuk memecah kesatuan bangsa,” kata Direktur SMA Kemendikbudristek RI, Suhartono Arham, diktip dari siaran pers, Jumat, 30 Oktober 2021.



Berbagai peristiwa kekerasan yang terjadi dalam dunia pendidikan akan menimbulkan dampak yang buruk dan menjadi ancaman serius bagi peserta didik.



Suhartono mengingatkan, kita harus memaknai keragaman yang ada di Indonesia sebagai berkah, bukan musibah. Karena, keragaman adalah fakta sosial yang tidak bisa kita bantah.

“Kita berharap, para generasi muda mampu menjadi agen dari pencegahan tiga dosa besar, yaitu kekerasan seksual, perundungan, dan intoleransi,” ujarnya.

Konferensi Pelajar akan berlangsung selama tiga pada hari Kamis, Sabtu, dan Ahad, tanggal 28, 30, dan 31 Oktober 2021 secara daring melalui aplikasi Zoom meeting. Sebanyak 50 pelajar SMA dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti gelaran ini. Mereka adalah para pelajar yang dinyatakan lolos seleksi oleh panitia.

Konferensi dibuka dengan seminar umum yang menghadirkan Ayu Kartika Dewi (staf khusus presiden RI dan Co-Founder Toleransi.id), Retno Listyarti (komisioner KPAI), dan Yulianti Muthmainnah (kepala Pusat Studi Islam, Perempuan, dan Pembangunan Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta) sebagai narasumber. Setelahnya, sesi dikhususkan bagi 50 pelajar peserta kongres ditemani oleh para fasilitator dan pemantik diskusi yang bertujuan untuk membincang dan merumuskan bersama upaya-upaya pencegahan kekerasan seksual, perundungan, dan intoleransi di sekolah menengah atas.

Para pemantik diskusi yang akan menemani adalah Alimatul Qibthiyah (komisioner Komnas Perempuan), Andika Zakiy Nugroho (coordinator program SEJIWA), David Krisna Alka (managing editor Geotimes), Habib Husein Ja’far Al Hadar (content creator, pendakwah, dan penulis), Irfan Amalee (pendiri dan pimpinan Pondok Peacesantren Welas Asih Garut), Pdt. Jacklevyn Frits Manuputty (sekretaris umum PGI), Khelmy K Pribadi (Project Leader I-Khub BNPT), Rita Pranawati (komisioner KPAI), Rudi Fofid (wakil pemimpin redaksi Suara Maluku), dan Yosephine Dian Indraswari (direktur eksekutif Yayasan Pulih). []


Baca Juga:

Berita terkait
Puan Berharap Vaksin untuk Anak Bisa Normalkan Pendidikan
Ketua DPR RI Puan Maharani menyambut baik rencana pemberian vaksin Covid-19 bagi anak usia 5-11 tahun untuk memulihkan kembali dunia pendidikan.
Membangun Mindset Pentingnya Asuransi Pendidikan Anak
Hal tersebut merupakan salah satu dari bermacam risiko yang menjadi faktor pendorong untuk memiliki asuransi pendidikan anak.
Adaptasi Teknologi ke Dunia Pendidikan Akan Jawab Tantangan
Selain itu, di laman "Rumah Belajar", Kemendikbudristek menyediakan materi pembelajaran bagi guru dan siswa prasekolah sampai SMA.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.