21 Ribu Pemudik Tiba di Kabupaten Cianjur

Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Cianjur kian bertambah, mereka harus mendapatkan perawatan dan isolasi
Gedung RSUD Cimacan, Cianjur, Jabar. (Foto: Tagar/Muhammad Ginanjar)

Cianjur - Dalam dua hari terakhir, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, bertambah. Dua pasien dinyatakan masuk dalam kategori PDP berdasarkan lab dan rontgen. Sampai dengan hari Jumat 17 April 2020, PDP bertambah 32 sedangkan 20 Orang Dalam Pemantauan (ODP) saat ini dirawat di beberapa rumah sakit di wilayah Kabupaten Cianjur.

“Pasien PDP di Cianjur, bertambah asal Kecamatan Pacet, saat masuk ke RSUD Cimacan kondisi pasien dalam kondisi sesak nafas,“ kata Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Kabupaten Cianjur, dr Yusman Faisal, melalui pesan singkat, di Cianjur, Jum’at, 17 April 2020.

Yusman menjelaskan, awal pasien masuk pada tanggal 15 April 2020 pada pukul 09:42 wib, kemudian pasien meninggal pada tanggal 16 April 2020 di RSUD Cimacan pada pukul 06:15 Wib. “Berdasarkan hasil pemeriksaan rapid test negatif, hanya ada riwayat bepergian ke Jakarta, namun, berdasarkan pemeriksaan penunjang dengan lab dan ronsen pasien mengarah ke PDP,“ungkap Yusman.

Yusman menuturkan, pasien selanjutnya laki-laki berusia 24 tahun, pasien masuk rumah sakit pada tanggal 16 April dengan keluhan sesak nafas dan demam. Namun pasien tidak memiliki riwayat kontak dengan orang yang dinyatakan positif, serta pasien tidak memiliki riwayat pergi ataupun datang dari zona merah. “Berdasarkan Hasil pemeriksaan lab dan rontgen, mendukung pasien tersebut PDP,“ ungkap Yusman.

Yusman menambahkan, Semua pdp diambil sampelnya dan dikirim ke Labkesda Provinsi, kemudian setelah kurang lebih 1 sampai 2 minggu baru akan ada hasil. Menurut Yusman hasil tersebut selain dikembalikan ke Dinas Kesehatan Kabupaten, juga langsung dikirim ke Dinkes Provinsi oleh Labkesda. “Jadi data pasien betul-betul real, karena bila kami coba-coba manipulasi maka tetap saja provinsi yg akan mengupload ke pikobar dan kemenkes,“ ungkap Yusman.

Sementara untuk ODP di Kabupaten Cianjur semakin bertambah setiap hari. Yusman menyebutkan hari Jum’at 17 April 2020, ODP di Cianjur bertambah  jadi 567, dan masih dalam pemantauan 451. “Kebanyakan yang odp bertambah karena pendatang, itu yang saat ini menjadi kendala,“ kata Yusman.

Bertambahnya ODP  di Cianjur dikarenakan karena banyak pemudik yang tidak sedikit datang dari zona merah. Untuk hari ini saja Pemerintah Daerah Kabupaten menyebutkan ada 21 ribu pemudik tiba di Kabupaten Cianjur. “Saat ini sudah ada 21 ribu, by name by address, itu ada di tiap-tiap kecamatan,“ kata Plt Bupati Cianjur, Herman, usai memusnahkan barang bukti miras di Cianjur. []

- Muhammad Ginanjar

Berita terkait
17 Ribu Pemudik Bikin Warga Cianjur Takut Covid-19
Cianjur merasa kebobolan dengan datangnya 17 ribu pemudik dari zona merah berbahaya Covid-19. Warga takut pemudik itu membawa virus corona.
0
Yang Sedang Viral: Tentang ACT atau Aksi Cepat Tanggap, Pengelola Dana Masyarakat
Sebuah lembaga pengelola dana masyarakat, nama lembaganya ACT atau Aksi Cepat Tanggap, mendadak viral dan diselidiki polsi. Ada apa. Apa itu ACT.