17 Ribu Pemudik Bikin Warga Cianjur Takut Covid-19

Cianjur merasa kebobolan dengan datangnya 17 ribu pemudik dari zona merah berbahaya Covid-19. Warga takut pemudik itu membawa virus corona.
Ilustrasi - Situasi Mudik Lebaran. (Foto: Wikipedia)

Cianjur - Sebanyak 17 ribu pemudik tiba di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Angka itu melonjak, sebelumnya sudah 13 ribu pemudik berada di Cianjur. Pemudik berasal dari berbagai kota termasuk zona merah atau berbahaya DKI Jakarta dengan jumlah positif virus corona Covid-19 tertinggi di Indonesia. Warga Cianjur takut, khawatir pemudik membawa firus dan menularinya.

Hal tersebut disampaikan Pelaksana Tugas Bupati Cianjur Herman Suherman kepada Tagar di Cianjur melalui sambunan telepon, Jumat, 10 April 2020.

“Tadi saya sudah rapat bersama Polres Cianjur dan Forkopimda (Forum koordinasi pimpinan daerah). Kami sepakat Sabtu 11 April 2020 penjagaan diperketat hingga malam hari,” kata Herman. 

Herman mengatakan pihaknya kecewa dengan kejadian tersebut, kalau dibiarkan lonjakan pemudik akan terus bertambah, memungkinkan mendatangkan virus corona ke Kabupaten Cianjur. 

Pemudik di CianjurPengendara mobil plat B (DKI Jakarta zona merah Covid-19) datang ke Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, tanpa penjagaan di perbatasan Puncak, Cianjur-Bogor, Jumat, 10 April 2020. (Foto: Tagar/Muhammad Ginanjar)

“Kita akan perpanjang penjagaan sampai malam, soalnya jebol, sekarang saja sudah ada 17 ribu pemudik di Cianjur,“ kata Herman.

Pantauan Tagar, di perbatasan Puncak, Cianjur, Jawa Barat, Jumat, 10 April 2020, pukul 15.00 Wib, para petugas di lokasi sudah selesai melaksanakan penjagaan. Terlihat sebelumnya ada beberapa personel polisi, Satpol PP dan petugas dari Dinas Kesehatan Cianjur.

Kita akan perpanjang penjagaan sampai malam, soalnya jebol, sekarang saja sudah ada 17 ribu pemudik di Cianjur.

Setelah para petugas tersebut pergi, masih terlihat kendaraan dari luar Cianjur, khususnya kendaraan dari Jakarta masih berdatangan ke Kabupaten Cianjur.

Jakarta sedang memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dalam rangka percepatan penanganan Covid-19, tapi ada warganya yang ke Cianjur.

Beberapa hari sebelumnya Herman mengatakan untuk mengantisipasi lonjakan pemudik, pemerintah setempat telah membentuk tim penjaga di pos perbatasan antara Kabupaten Cianjur dan Kabupaten/Kota lain. 

“Sampai saat ini ada beberapa posko, di antaranya Cipanas-Puncak, Haurwangi perbatasan Jonggol, Cikalong kulon dengan Purwakarta, Gekbrong dan Sukabumi serta beberapa perbatasan masuknya ke Kabupaten Cianjur,” kata Herman. []

(Muhammad Ginanjar)

Baca juga:

Berita terkait
Soimah dan 3 Artis Lain: Jangan Mudik ke Yogyakarta
Sejumlah artis mengajak warga perantauan tidak mudik ke Yogyakarta saat Lebaran. Jangan Bawa Oleh-oleh Virus Corona ke Kampung, begitu pesannya.
Jokowi: Ada Dua Kelompok Tak Bisa Dilarang Mudik
Presiden Jokowi mengatakan pemerintah menemukan ada dua kelompok masyarakat yang tidak bisa dilarang mudik ke kampung halaman di tengah pandemi.
Jokowi Larang Mudik ASN TNI Polri Pegawai BUMN
Presiden Jokowi menyatakan pemerintah telah memutuskan larangan mudik libur lebaran Idul Fitri kepada ASN, TNI-Polri, serta pegawai BUMN.