2019, Kampung KB Harus Lebih Baik

'Alhamdulilah target Kampung KB di Jabar sudah baik, dan akan terus ditingkatkan pada tahun 2019.'
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Barat, Sukaryo Tegus Santoso (kiri) bersama istri (kanan) dalam acara BKKBN belum lama ini. (Foto: Tagar/Fitri Rachmawati)

Bandung, (Tagar 30/12/2018) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Barat, menargetkan pada tahun 2019 harus ada peningkatan jumlah Kampung KB termasuk dalam kualitasnya. Sebab, program Kampung KB ini penting sebagai miniatur program kependudukan.

Kepala BKKBN Jawa Barat, Sukaryo Teguh Santoso mengatakan program KB ini merupakan program pembangun yang dimulai dari satuan kelompok terkecil, yaitu keluarga. Program Kampung KB ini bersinergi dengan sektor atau bidang-bidang lain dalam rangka meningkatkan kualitas hidup manusia.

Terutama bagi masyarakat di wilayah dengan jumlah penduduk banyak, wilayah pinggiran, miskin, pesisir atau pedesaaan hingga pelosok yang memang perlu perhatian lebih dalam pembangunan ataupun peningkatkan kualitas hidup masyarakatnya.

"Saat ini Kampung KB baru berdiri kurang lebih 1.326 yang tersebar di kabupaten kota di Jabar. Mudah-mudahan 2019 akan terus bertambah terutama dengan dukungan pemerintah setempat," ujar Teguh kepada Tagar News.

Lebih lanjut Teguh menjelaskan, dengan dukungan dari pemerintah daerah program Kampung KB ini diharapkan akan terus bertambah. Saat ini sudah ada 625 Kampung KB yang didanai dari APBN dan 700 Kampung KB dari APBD kabupaten dan kota.

"Alhamdulilah target Kampung KB di Jabar sudah baik, tetapi tetap akan terus ditingkatkan. Untuk itu, saya sangat berterima kasih kepada semua pihak yang ikut mendukung terutama komitmennya untuk terus meningkatkan jumlah Kampung KB di Jabar ini," jelasnya.

Adapun, selain jumlah yang masih belum sepenuhnya sesuai target. Persoalan seperti tantangan bagi Kampung KB saat ini yang dituntut harus bisa menjawab seluruh kebutuhan dan permasalahan yang tengah dihadapi masyarakat. Sehingga, Kampung KB ini didirikan bukan saja untuk mengurusi soal akseptor KB saja tetapi mengurusi juga soal sosial, ekonomi, lingkungan dan ihwal lainnya.

"Yang tentunya akan bersinergi dengan pihak lain, sehingga Kampung KB yang merupakan pilot project atau model keterpaduan antar sektor di desa-desa akan terus berjalan secara berkelanjutan," katanya. []

Berita terkait