Inggou Victory, Paduan Suara Dunia dari Pematangsiantar

Selain berlatih benyanyi, anak-anak ini juga diajarkan untuk disiplin, religius, menghargai waktu, dan menghargai orang lain.
Inggou Victory saat mengikuti Singapore International Choral Festival, Juli 2017 (Foto: Youtube)

Advertorial –  Layaknya anak kecil, mereka bermain, bercanda, berlari, dan saling berkejaran kesana-kemari. Namun ketika masuk ke gedung itu, mereka dengan tertib membuka alas kaki, menempatkan alas kakinya di tempat yang sudah disediakan, memberi salam, dan naik ke lantai dua dan tiga dengan tertib.

Di lantai atas tersebut, mereka saling menyapa dan mengambil tempat dengan tertib. Latihan pun kemudian dimulai.

Selain berlatih benyanyi, anak-anak ini juga diajarkan untuk disiplin, religius, menghargai waktu, dan menghargai orang lain. Meski digembleng dengan latihan yang keras dan disiplin, anak-anak ini tampak menikmati dan bergembira. Inilah keseharian anak-anak Paduan Suara Inggou Victory Children Voice GKPS saat berlatih.

Berasal dari sebuah kota kecil, Pematangsiantar, Sumatera Utara, nama kelompok paduan suara anak ini sudah mendunia.

Ivory, singkatan nama kelompok paduan suara ini, merupakan satu-satunya kelompok paduan suara asal Pematangsiantar yang pernah mengikuti beberapa festival paduan suara tingkat internasional.

Paduan suara ini juga bisa disebut sebagai sebuah kelompok paduan suara profesional karena untuk masuk menjadi anggota tidaklah mudah. Proses audisi menjaring anggota melibatkan wawancara terhadap orangtua si anak. Selain kemampuan olah vokal, menjadi anggota juga dituntut punya attitude atau karakter yang baik.

Selain itu Ivory juga menerapkan aturan yang cukup ketat dalam proses latihan dan setiap anggota dituntut punya disiplin yang kuat. Terlambat datang latihan haram hukumnya bagi kelompok ini.

Ide membentuk paduan suara anak ini berawal ketika Roynaldo Hamonangan Saragih dan Kepala Bidang Pusat Pengembangan Liturgi dan Musik Gereja (PPLMG), Pdt Robert J Saragih, sama-sama menimba ilmu liturgi dan musik gereja di The Asian Institution of Liturgy and Music Manila di Filipina beberapa tahun silam.

Roynaldo SaragihRoynaldo Hamonangan Saragih (Foto: Youtube)

Mereka berdua terinsipirasi dari maraknya pembentukan karakter anak melalui kelompok paduan suara, salah satunya yaitu Hail Mary The Queen Children Choir, sebuah paduan suara anak di Filipina. Kelompok paduan suara Hail Mary  ini pernah meraih juara 1 dunia dalam Llangollen Eisteddfod International Choir Competition di Inggris.

Setelah keduanya pulang ke Indonesia, keinginan mereka membentuk paduan suara anak tak pernah hilang. Idenya kemudian disampaikan kepada pimpinan pusat GKPS. Akhirnya tahun 2008, pimpinan pusat GKPS Pendeta Belman Purba dan Sekjen Pendeta Rumanja Purba menyepakati dibentuk sebuah kelompok paduan suara anak.

Roynaldo Saragih lantas ditunjuk sebagai pelatih dan penanggungjawab. Roy, panggilan akrab Roynaldo, lantas mengusulkan nama Inggou Victory Children Voice sebagai nama paduan suara anak yang baru ini.

Audisi pertama digelar pada 10 Agustus 2008 dan berhasil menjaring 65 anak dari ratusan yang mendaftar. Tanggal audisi pertama ini kemudian ditetapkan sebagai hari ulang tahun Ivory. Pdt. Robert J Saragih juga kemudian bergabung dengan Ivory sebagai pelatih.

Dalam perjalanan selanjutnya, Ivory kemudian membuat audisi tahun 2010 dan 2013 dan berhasil menjaring 35 dan 38 anak dari kedua audisi ini.

Sejak mulai berdiri, kelompok paduan suara ini secara konsisten menggelar konser setiap tahun, konser ulang tahun, tur de Java (Jakarta-Bandung), tur Asia (Malaysia-Singapura-Batam), aktif di perayaan Natal dan Paskah di Siantar Simalungun, termasuk merayakannya dengan berbagai instansi seperti Pemprov Sumatera Utara, PTPN IV Bah Jambi, PT Inalum, PT Telkom dan PLN dan lainnya.

Inggou VictorySalah satu penampilan Inggou Victory mengisi acara di Gereja GKPS (foto: Istimewa)

Ivory juga telah mengikuti beberapa festival bertaraf internasional. Tahun 2014, Ivory mengikuti 3rd Bali International Choir Festival. Di ajang ini, Ivory menyabet gelar juara umum atau pemenang Grand Champion. Secara meyakinkan, Ivory menyabet 5 piala termasuk 1 piala paling bergengsi Grand Champion di babak Grand Prix Championship dan 6 medali emas sekaligus.

Juli 2017, Ivory juga mengikuti Singapore International Choral Festival. Hasilnya, Ivory berhasil meraih medali emas dalam kategori usia di bawah 19 tahun.

Inggou VictoryInggou Victory saat mengikuti Singapore International Choral Festival, Juli 2017 (Foto: Youtube)

Menyambut satu dekade usianya, 9-12 Juli 2018 mendatang, Ivory akan mengadakan festival paduan suara tingkat internasional. Gelaran festival ini diberi nama Inggou Victory Choir Festival. Rangkaian pagelaran akan diisi dengan parade musik, workshop dan talkshow dengan para ahli paduan suara luar negeri, konser kolosal, meet the jury, festival paduan suara kategori anak, remaja, musik Sakral dan musik rakyat. Akan ada juga grand prix dan drama teatrikal sebagai puncak acara.

Para dewan juri berasal dari Filipina, Jepang, Malaysia, Singapura, Bandung dan Surabaya yang merupakan nama-nama besar dan berpengaruh di dunia musik secara global. Mereka akan berbagi ilmu dan pengalaman dalam bermusik melalui workshop dan talkshow serta pada saat "Meet the Jury".

Berita terkait
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.