11 Drama Korea Profesi yang Disukai Kaum Hawa

Kaum hawa menggandrungi Drama Korea karena dianggap dekat dengan kehidupan nyata. Alur cerita dan adegannya mampu menghilangkan stres.
Pemeran Drama Korea Hostipal Playlist (Foto: Twitter @soompi)

Yogyakarta- Akhir-akhir ini Drama Korea (Drakor) menjadi perbincangan hangat di dunia maya. Kaum hawa dari anak baru gede (ABG) hingga dewasa di Yogyakarta selalu mengandalkan Drakor untuk menghilangkan stres dan juga sebagai self healing.

Fathi Abida pemudi asal Bantul, mengaku sudah menonton Drakor semenjak duduk di bangku kelas 3 SMP pada 2011 lalu. Ia tertarik Drakor karena dari drama-drama tersebut mendapatkan hal-hal baru; seperti bagaimana kebiasan seorang jurnalis di dunia media dan juga profesi-profesi pekerjaan lainnya.

Dia mengungkapkan, Drakor biasanya latar ceritanya ada di aspek kehidupan dari segala profesi. Ada yang profesi tentang bisnis perusahaan, tentang hukum (jaksa pengacara) dan segala positif negatifnya, profesi di politik, profesi di media pers mainstream, profesi di rumah sakit," kata Fathi ketika dihubungi pada Sabtu 13 Juni.

Ia mecontohkan ada sejumlah Drakor tentang kehidupan profesi yang menarik dan membuatnya terkesan. Beberapa temannya juga menyukainya, antara lain seperti:

  • Profesi bidang hukum (jaksa, pengacara, hakim): Remember: War of The Son (2015), I Can Hear Your Voice (2013).
  • Profesi jurnalis: Pinnochio.
  • Profesi dokter dan tenaga medis: Doctors (2016), Hospital Playlist (2020)
  • Profesi pengusaha, ilmu dan strategi bisnis: Descendants of the Sun (2016), Crash Landing On You (2019)
  • Profesi tentara: Itaewon Class (2020)
  • Profesi novelis dan psikiater, ilmu psikologi: It’s Okay That’s Love (2014)
  • Profesi detektif (voice profiling) dan dunia kepolisian: Voice (2017):

Dari adegan-adegan itu ia merasa mendapatkan pengetahuan baru yang tidak pernah diajarkan oleh para guru di sekolahnya. "Jadi Drakor nggak cuma drama-drama murahan tapi lihat sisi positifnya pasti ada ilmu yang bisa diambil dari situ," ungkapnya.

Selain itu Fathi membenarkan jika Drakor menjadi pilihannya ketika sedang stres atau sedang banyak pikiran. Menurut dia, pemeran-pemeran Drakor mampu membuatnya merasa lebih nyaman ketika ia sedang bosan.

"Oh iya buat aku nonton drakor itu kaya self healing, melepas stress gitu. Sama merasa disayangi juga gitu kaya kata Dian Sastro yang ngerasa disayang juga sama tokoh prianya, itu yang bikin mood aku jadi lebih bagus," ujarnya.

drama asiaFathi Abida ketika sedang menonton Drakor, ia mengaku menonton Drakor dapat menghilangkan stres. (Foto: Istimewa)

Bahkan ia mengaku ketika sedang berkelahi dengan pacarnya, Fathi memilih nonton Drakor satu episode untuk meredakan emosinya.

Sama seperti Fathi, Fariza Nurlianna teman SMP Fathi mengaku mencintai Drakor karena setingan lokasi selalu menarik dan membuat dirinya mengetahui dunia kehidupan warga Korea Selatan.

"Drama Korea tu juga kebanyakan totalitas gitu. Bener-bener nampilin setiap detailnya. Misal latar cerita di rumah sakit, ya kaya beneran di rumah sakit, dan intrik masalah rumah sakit, itu yang membuat aku tertarik," katanya.

Suka Drakor Tak Selalu Suka K-Pop

Selain itu, menurutnya adegan-adegan yang ada di Drakor sangat berhubungan dengan kehidupan nyata. "Yang bikin menyatu sih karena ceritanya relate sama kehidupan sehari-hari. Selain itu yang membuat aku tertarik adalah value dari Drakor tuh banyak sebenarnya. Misal yang soal kehidupan. Hubungan ortu sama anak," ujarnya.

"Terus banyak relate sama social issue yang terjadi sekarang. Misal Itaewon Class kan ngangkat cerita soal diversity, di situ ada tokoh yang Interrace Black Skin, sama yang transgender," ungkapnya.

Fariza berkata tidak semua yang suka Drakor adalah pecinta K-pop, karena banyak juga teman-temannya yang suka Drakor tapi tidak mendengarkan K-Pop.

"Nggak semuanya yang suka Drakor selalu suka K-pop, tapi kalau ditanya apakah soundtrack-soundtrack Drakor itu bagus, jawabannya iya. Ohiyaaa sama soundtrack lagunya juga Ear Catching. Ost Drama Korea kan biasa muncul di scene-scene tertentu yang bikin orang pas denger lagunya bisa langsung keinget dramanya," ungkapnya.

Fathi dan Fariza berharap ke depannya remaja-remaja tidak membuli para pecinta Drakor dan juga pecinta K-pop. Karena menurut mereka hal tersebut bukannya kriminal yang melanggar hukum dan tidak merugikan orang lain, asal tidak berlebihan.

"Lagian watching Korean Drama is not a crime. Kalau kamu gak suka ya udah gak usah nonton. Kalau pengen dan tertarik ya nonton aja ga papa gak ada salahnya, lagian selalu ada hal positif dari semua yang kita lakukan," kata Fathi. []

Berita terkait
Tingkah Aneh Pecandu Drakor di Bantaeng Sulawesi Selatan
Orang-orang kok suka banget nonton drakor. Gue jadi penasaran. Nontonnya di mana deh ya. Kisah perempuan-perempuan di Bantaeng tergila-gila drakor.
Kegilaan Tata Janeeta Kagumi Bintang Drakor Hyun Bin
Tata Janeeta kerap membagikan foto hasil manipulasi dengan pose romantis bersama Hyun Bin di akun media sosial pribadinya.
5 Artis Indonesia Pencinta Drakor
Berikut Tagar rangkumkan lima artis Indonesia yang dikenal sebagai pencinta drama Korea.
0
Ketok Palu Tingkat I Tiga RUU DOB Papua Akan Putuskan DPR Siang Hari Ini
Panitia Kerja (Panja) 3 RUU DOB Papua akan kembali menggelar rapat pengambilan keputusan Tingkat I terkait dengan pembagian batas wilayah.