Yogyakarta – Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta atau PBTY yang digelar 2-8 Februari 2020 bakal menarik. Ada 10 acara keren yang disajikan dalam event tahunan bertaraf nasional bertajuk The Cultural Colours of Wonderfull Indonesia ini.
Gelaran PBTY ke-XV ini dipastikan tetap menarik wisatawan asing untuk berkunjung ke Yogyakarta. Meski saat ini masih dalam masa low season dan belakangan juga muncul wabah wirus Corona di China.
Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Singgih Raharjo mengatakan dari Januari sampai Maret merupakan masa low season untuk kunjungan turis ke Yogyakarta. Namun ia meyakini wisatawan asing pun telah ada yang datang. “Low season itu tidak banyak turis yang datang, tapi pasti ada juga yang sudah sampai Yogyakarta,” katanya saat dihubungi pada Kamis 30 Januari 2020.
Singgih mengatakan PBTY merupakan event tahunan yang menyuguhkan bagaimana kebudayaan Tionghoa itu berada di Yogyakarta. Selain itu juga berkaitan dengan akulturasi budaya antara Tionghoa dengan budaya di Yogyakarta.
Dia mengatakan gelaran PBTY dipusatkan di Kampung Ketandan kawasan Malioboro Yogyakarta. “Tempatnya di Ketandan saya kira sangat tepat. Karena di situlah asal muasal akulturasi antara budaya Tionghoa dengan budaya di Yogyakarta itu ada," ujarnya.
Menurut dia dari akulturasi dua budaya itu melahirkan banyak kesenian yang lahir dengan segala potensi yang dimilikinya. "Segala potensi baik itu seni pertunjukan maupun dari sisi akulturasi, termasuk sisi kuliner. Itu juga akan ditampilkan setiap tahunnya di event ini,” katanya.
Singgih mengungkapkan event PBTY tahun ini ada suatu hal yang baru yakni tema pengalaman atau eksperimen. Para pengunjung nantinya bisa belajar banyak hal, seperti pembuatan wayang yang akan dipandu oleh komunitas yang mengelola acara.
Tempatnya di Ketandan saya kira sangat tepat. Karena di situlah asal muasal akulturasi antara budaya Tionghoa dengan budaya di Yogyakarta itu ada.
PBTY ke-XV tahun ini akan menampilkan 10 acara menarik. Berikut rangkaian acara PBTY 2020 termasuk jadwalnya:
1. Karnaval PBTY “Malioboro Imlek Carnival”, Pembukaan PBTY XV 2020, Minggu 2 Februari 2020. Lokasi di sepanjang Malioboro sampai Titik Nol Kilometer mulai pukul 18.00-22.30 WIB.
2. Jogja Dragon Festival Ke-9 atau Lomba Permainan Naga. Lokasi Atrium Sleman City Hall, Sabtu 1 Februari 2020 pukul 15.00-22.00. Festival ini diikuti 20 grup peserta yang berasal dari Yogyakarta, Semarang, Solo, Salatiga, dan Jakarta. Festival ini memperebutkan Piala Raja Hamengku Buwono X dan tiga pemenang akan tampil dalam Karnaval PBTY.
3. Panggung Utama PBTY berupa Seni dan Budaya dari Sekolah (SD, SMP, SMA), Sanggar, dan Perorangan. Acara digelar selama sepekan penuh, 2-8 Ferbruari 2020 mulai pukul 17.00-22.00 WIB.
4. Panggung Hiburan dengan menampilkan berbagai hiburan seperti dangdut mandarin, band indie, fashion show, dan lainnya. Lokasi di belakang Melia Yogyakarta, mulai 2-8 Februari 2020 pada pukul 17.00-22.00 WIB.
5. Pertunjukan Wayang Potehi digelar di arena PBTY Kampung Ketandan selama sepekan, tanggal 2-8 Februari 2020 mulai pukul 18.00-selesai.
6. Stand/Bazaar dengan 140 stand ada di PBTY XV 2020 yang terdiri dari berbagai makanan, mulai dari Indonesian Food, Chinese Food, Korean food, dan Japanese Food.
7. Lomba Budaya Mandarin meliputi Chinese Costume Competition pada 5 Februari 2020, Mandarin Vocabulary Dictation Competition pada 6 Februari 2020 dan Mandarin Song Vocal Group Competition pada 7 Februari 2020.
8. Lomba Karaoke Mandarin dengan kategori terdiri dari remaja putra dan putri, dewasa putri, dan dewasa putra. Digelar pada 3-4 Februari 2020.
9. Pemilihan Koko Cici Jogja 2020 ke-6. Talent Show Finalis Koko Cici digelar di Atrium Sleman City Hall pada 6 Februari 2020 pukul 18.30-22.00 dan Grand Final Koko Cici 2020 digelar di Panggung Utama PBTY Ketandan pada 7 Februari 2020 pukul 18.30-22.30.
10. Pameran Rumah Budaya digelar dimulai pada 2-8 Februari 2020 di Kampung Ketandan. []
Baca Juga:
- Saat Tionghoa Gugat Hak Milik Tanah, Ini Kata Sultan
- Cara Umat Muslim Tionghoa Merayakan Imlek di Jakarta
- Kesenian Tionghoa Menjadi Penguat Yogyakarta Kota Budaya-Wisata