Yusril Merapat ke Kubu Jokowi, Arus Bawah PBB Ancam Keluar Partai

Yusril Ihza Mahendra merapat ke kubu Jokowi-Ma'ruf dalam Pilpres 2019, arus bawah Partai Bulan Bintang (PBB) ancam keluar partai.
Yusril Ihza Mahendra saat deklarasi kampanye damai di Monas. (Foto: Instagram/Yusril Ihza Mahendra)

Bandung, (Tagar 6/11/2018) - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menyatakan jadi pengacara Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin dalam pemilihan presiden 2019. Hal tersebut membuat kader PBB di Jawa Barat baik kader arus utama khususnya kader arus bawah mengancam akan mencabut dukungannya hingga keluar dari PBB.

"Setelah ada kabar bahwa Ketua Umum kita (PBB) akhirnya ditunjuk menjadi pengacara Jokowi-MA di Pilpres 2019, kabar ini ramai dan membuat banyak kader marah dan kecewa atas sikap Ketua Umum kita tersebut. Kader banyak yang mengancam akan keluar dan mencabut dukungannya, tetapi  sampai saat ini kita masih menunggu ketua umum kita berbicara atas sikap yang diambilnya tersebut," tutur Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Jawa Barat PBB, H Saifullah Rusyad kepada Tagar News di Bandung, Selasa (6/11).

Menurut H Saifullah Rusyad, kader arus utama dan bawah DPW Jabar PBB menilai bahwa Ketua Umum PBB tidak konsisten terhadap sikap politiknya di Pilpres 2019. Sebab, sebagaimana arahan Ketua Umum PBB sebelumnya yang menginstruksikan lebih fokus pada Pemilihan Legislatif karena dilatarbelakangi dari sejarah Pilpres 2014 dukungan yang diberikan PBB oleh salah satu calon tak berdampak dan tidak membantu PBB dalam memperoleh kursi di parleman di setiap tingkat.

Baca juga: Yusril Pengacara Jokowi-Ma'ruf, Fadli Zon Optimis PBB Dukung Prabowo

"Sehingga sedari awal sikap politik tidak memihak kubu manapun meskipun ancaman ambang batas parlemen di depan mata, tetapi sikap ini diambil karena paslon kedua kubu pun tidak membantu kita memperjuangkan kursi di parlemen (ambang batas parlemen)," jelasnya.

Namun demikian terang dia, dalam waktu dekat (Desember 2018) ini PBB akan mengadakan forum yang akan membahas sikap PBB pada Pilpres 2019. Untuk waktu dan tempatnya nanti menyusul.

"Forum ini nanti memutuskan PBB akan memberikan dukungan kepada kubu mana secara formal, karena selama ini diakui memang baru sebatas informal dan hanya kecenderungan untuk memihak karena salah satunya kedekatan," terang dia.

PBB Condong Dukung Prabowo-Sandiaga

Ketua DPW PBB Jabar Saifullah Rusyad ini mengatakan PBB cenderung mendukung pasangan nomor 02 atau Prabowo Subianto dengan Sandiaga Uno. Alasannya tentu karena PBB fatsun terhadap ijtima ulama yang meminta PBB harus mendukung pasangan nomor urut 02 atau Prabowo Subianto dengan Sandiaga Uno.

"Selain fatsun dengan ijtima para ulama tersebut, PBB pun memiliki alasan bahwa kepemimpinan Joko Widodo banyak kezaliman yang sudah dilakukan, salah-satunya penganiayaan para ulama," katanya menuduh.

Sehingga dengan ditunjuknya Ketua Umum PBB menjadi pengacara pasangan nomor urut 01 tentu menjadi kegaduhan di internal PBB. Sebab, kader arus bawah dan utama cenderung mendukung pasangan nomor 02 bukan 01 baik secara informal maupun formal nanti.

Sementara itu, sebelumnya Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra menyampaikan imbauan kepada segenap warga PBB agar lebih fokus di Pemilihan Legislatif karena alasan kontestasi Pileg 2019 sebagai ajang menyelamatkan partai di 2019.

"Karena tidak ada yang bisa membantu kita menyelamatkan PBB kecuali kita sendiri. Upaya kita menyelamatkan partai adalah dengan cara membentuk kembali fraksi PBB di DPR RI dan membentuk fraksi-fraksi PBB di provinsi, kabupaten dan kota," tuturnya.

Selain itu, Yusril pun mengimbau kepada kader PBB baik arus bawah maupun utama untuk tidak terjebak dengan euforia ganti presiden (gerakan tagar 2019 ganti presiden). Pasalnya, sampai saat ini PBB tidak bisa mencalonkan diri atau mencalonkan orang lain menjadi
presiden. Dalam hal ini PBB hanya pada posisi dimintai mendukung, bukan mencalonkan. Artinya, PBB hanya dianggap sebagai "anak bawang" saja.

"Kita tentu mau mendukung sepanjang kita dibantu. Apabila calon Presiden yang ada tidak bisa bantu kita membentuk fraksi PBB di pusat dan daerah-daerah, saya cenderung tidak mau mendukungnya. Untuk apa mendukung orang yang tidak bisa bantu Kita? Biarkan dia berjuang
snediri untuk jadi Presiden dan kita berjuang sendiri untuk membentuk fraksi PBB di DPR RI, dan DPRD," imbaunya.

Lebih baik tambah dia, Yusril mengimbau untuk berjuang sendiri tanpa bantuan siapa pun. Apalagi membantu calon presiden yang hanya mau enak sendiri, meminta dukungan habis-habisan dari PBB tetapi tidak bisa dan tidak mau membantu PBB di pemilihan legislatif 2019.

Sementara itu, Ketua Badan Pemenangan Daerah (BPD) Jawa Barat, Prabowo-Sandi, Abdul Haris Bobihue dihubungi untuk diminta tanggapannya atas sikap Ketua Umum PBB yang justru merapat ke pasangan nomor urut 01, padahal sebagaimana diketahui bahwa kader arus bawah secara informal mendukung pasangan nomor urut 02, Ketua BPD Jabar pasangan nomor urut 02 tidak menjawab atau tidak merespon. []

Berita terkait
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.