YPKB Luncurkan Kumpulan Cerpen Berbahasa Batak

Yayasan Pelestari Kebudayaan Batak menerbitkan buku kumpulan cerita pendek berbahasa Batak.
Buku kumpulan cerita pendek berbahasa Batak berjudul Luhutan Torsa Hata Batak Anakhonhi Do Hamoraon. (Foto: Tagar/Tonggo Simangunsong)

Medan – Untuk melestarikan budaya Batak melalui literasi, Yayasan Pelestari Kebudayaan Batak (YPKB) menerbitkan buku kumpulan cerita pendek (cerpen) berbahasa Batak berjudul "Luhutan Torsa Hata Batak Anakhonhi Do Hamoraon".

Sekretaris Umum (Sekum) YPKB M Tansiswo Siagian mengatakan, buku diluncurkan dalam rangka pengukuhan organisasi ini, yang lahir dari Grup Palambok Pusupusu, pada 21 Juli 2019 di Museum Negeri Sumatera Utara, Medan.

"Kumpulan cerpen adalah karya para pemenang Lomba Menulis Cerpen Bahasa Batak oleh Grup Palambok Pusupusu yang diumumkan pada saat Seminar Bahasa Batak di Balige-Tobasa 10 November 2018 lalu," jelas Tansiswo kepada Tagar, di Rumah Budaya Tonggo, Jalan Brigjend Suprapto, Medan, Kamis 20 Juni 2019.

Berita sebelumnya: Seminar Marhata Adat, Upaya Melestarikan Budaya Batak

Kumpulan cerpen berkisah tentang kepedihan orang tua utamanya kaum ibu berjuang menyekolahkan, mendidik anak agar kelak hidupnya lebih baik dari orang tuanya.

Dengan segala kekurangan dan kemampuan terbatas para orang tua rela berkorban agar anaknya kelak tidak lagi merasakan kepedihan hidup seperti orang tuanya. Itulah cita-cita semua orang tua terutama bagi orang Batak.

Bahkan di kampung saja pun anak-anak sudah tak lagi berbahasa Batak

Tansiswo menjelaskan, buku ini dicetak sangat terbatas. Hasil penjualan digunakan untuk membantu panitia pada pelaksanaan pengukuhan.

"Jika berminat dengan buku ini, kirimkan alamat lengkap melalui inbox Grup Palambok Pusupusu (Facebook) atau WA 0821-6234-1911. Harga per eksemplar Rp 130.000. Sebagai bentuk bantuan pada panitia, ditambah ongkir ke alamat tujuan," paparnya.

Sebelumnya, Ketua Umum YPKB Prof Dr Albiner Siagian mengatakan, salah satu persoalan dalam budaya Batak adalah bahasa.

Penggunaan bahasa ibu di kalangan orang Batak kian menurun. "Bahkan di kampung saja pun anak-anak sudah tak lagi berbahasa Batak," katanya.

Inilah salah satu kegelisahan komunitas ini sehingga membuat lomba menulis cerita pendek berbahasa Batak. "Untuk menghempang itu, salah satu upaya yang bisa dilakukan ialah melalui literasi," ujarnya.

Berita sebelumnya: Yayasan Pelestari Budaya Batak Dikukuhkan 21 Juli

Ke depan pihaknya berencana mendirikan penerbitan buku-buku tentang kebudayaan Batak, dan rutin menggelar focus group discussion (FGD) mengangkat tema-tema kebudayaan Batak, seperti filosofi kehidupan orang Batak, adat istiadat, bahasa, seni, musik dan berbagai tema lainnya.

Jumat 21 Juni 2019, mulai pukul 17.00 WIB, bertempat di Rumah Budaya Tonggo, digelar FGB bertema "Batak: Dulu, Kini dan Masa Depan" yang akan menghadirkan pembicara Prof dr Albiner Siagian, Jim Siahaan, Manguji Nababan dan moderator Dian Purba. []

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.