Yogyakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Subardi menilai eksistensi Industri Kecil dan Menengah (IKM) sangat penting sebagai penopang ekonomi kerakyatan di Indonesia, termasuk di Yogyakarta. Keberadaannya terbukti dapat bertahan saat krisis ekonomi melanda pada 1998. Begitu juga saat terjadi pelambatan ekonomi pada tahun 2008, 2012 dan 2015, IKM tetap eksis.
Menurut dia, dengan peran yang strategis dan tersebar di banyak daerah, IKM kini berkembang sebagai motor perekonomian nasional. "Kemajuan IKM harus dimulai dari upgrade kualitas sumber daya manusianya," kata politikus Partai NasDem asal Dapi Daerah Istimewa Yogyakarta ini dalam sambutan virtual sebelum bertolak ke Bandung dalam rangka kunjungan spesifik Komisi VI, Selasa, 21 Juni 2020.
Berdasarkan alasan ini, Subardi menggelar pelatihan IKM serentak di Kabupaten Gunungkidul dan Sleman yang bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian. Pelatihan selama empat hari, 21-24 Juli 2020 diikuti oleh para pelaku IKM dengan berbagai macam jenis usaha, seperti olahan ikan, furniture bambu, konveksi, elektronika dan kosmetik.
Subardi mengatakan, mencetak wirausaha tangguh tidak bisa dilakukan dalam sekejap. Perlu pembinaan yang fokus kepada kualitas SDM. "Pelatihan ini adalah fase awal menuju masyarakat berbasis wirausaha," ujarnya.
Kemajuan IKM harus dimulai dari upgrade kualitas sumber daya manusianya.
Menurut dia, potensi yang dimiliki ini menjadi modal penting melahirkan pelaku IKM yang tangguh. "Kegiatan ini adalah komitmen saya untuk memberdayakan pelaku IKM. Saya yakin dari jiwa-jiwa wirausaha ini akan lahir pebisnis profesional yang dapat menembus pasar ekspor," tegasnya.
Kepala Direktorat Pengembangan IKM Kementerian Perindustrian Farida Ariani mengatakan, pelatihan IKM akan berlanjut dengan berbagai program pengembangan. Peserta juga didata untuk mendapat Nomor Induk Berusaha. Pihaknya juga terus memperluas pasar IKM dengan program-program pendampingan. "Tujuannya untuk membentuk IKM sebagai industri yang kuat," ujarnya.
Dia mengatakan, keberadaan IKM efektif dalam menyerap tenaga kerja dan mengurangi kesenjangan sosial. IKM juga berperan menekan urbanisasi karena karakteristiknya mandiri dalam menghasilkan produk dan jasa. Masyarakat pun tak harus ke kota untuk memperoleh penghidupan layak.
Pelatihan IKM diawali dengan rapid test untuk memastikan seluruh peserta dalam keadaan sehat bebas Corona. Materi pelatihan meliputi inovasi produk, digital marketing, dan akses pembiayaan. Seluruh peserta juga diajak studi lapangan ke beberapa sentra IKM yang sudha berkembang menjadi perusahaan. []