Xiaomi Huawei Oppo Vivo Bikin Tandingan Google Play

Xiaomi, Huawei, Oppo dan Vivo berkerja sama dalam membuat sebuah platform untuk menantang dominasi Google Play Store.
Dua toko aplikasi mobile utama: App Store dan Google Play Store (Foto: Shutterstock).

Jakarta - Xiaomi, Huawei, Oppo dan Vivo berkerja sama dalam membuat sebuah platform untuk menantang dominasi Google Play Store. Demikian kata analis setempat.

Keempat perusahaan itu menyebut aliansi tersebut Global Developer Service Alliance (GDSA), platform yang memiliki tujuan memudahkan pengembang game, musik, film, dan aplikasi lain untuk memasarkan aplikasi mereka di pasar luar negeri. 

Dilansir dari Reuters, yang dikutip dari Antara, Minggu, 9 Februari 2020, GDSA awalnya akan diluncurkan pada bulan Maret 2020. Menurut situs web prototipe, platform tersebut rencananya akan hadir di sembilan wilayah termasuk India, Indonesia dan Rusia

Oppo dan Vivo keduanya dimiliki oleh produsen ponsel pintar asal China BBK Electronics. Oppo, Vivo dan Xiaomi mengkonfirmasi bahwa mereka mengembangkan GDSA untuk mengunggah aplikasi.

Juru bicara Xiaomi, kepada Reuters, mengatakan aliansi itu tidak dimaksudkan untuk menantang Google, dan membantah keterlibatan Huawei dalam isu itu. Namun, Oppo dan Vivo tidak menyebutkan Huawei dalam pernyataan mereka. Sementara, Huawei menolak berkomentar. 

Menurut analis dari Sensor Tower, Katie Williams, Google, yang layanannya dilarang di China, memperoleh sekitar 8,8 miliar dolar AS secara global dari Play Store pada 2019. Google juga menjual konten seperti film, buku, dan aplikasi di Play Store dan mengumpulkan komisi 30 pesen.

"Dengan membentuk aliansi ini, setiap perusahaan akan mencoba memanfaatkan keunggulan yang lain di berbagai daerah, dengan basis pengguna Xiaomi yang kuat di India, Vivo dan Oppo di Asia Tenggara, dan Huawei di Eropa," kata VP of Mobility Canalys, Nicole Peng. 

"Kedua, aliansi ini mulai membangun kekuatan negosiasi lebih banyak terhadap Google," dia menambahkan. 

Menurut lembaga riset data IDC, keempat perusahaan tersebut menyumbang 40,1 persen dari pengiriman ponsel secara global pada kuartal keempat 2019. 

Sementara Oppo, Vivo dan Xiaomi memiliki akses penuh ke layanan Google di pasar internasional, Huawei kehilangan akses untuk perangkat baru setelah Amerika Serikat (AS) melarang pemasok Amerika untuk menjual barang dan layanan kepada Huawei dengan alasan keamanan nasional. 

Analis smartphone Will Wong mengatakan perusahaan asal China berusaha mengambil bagian yang lebih besar dari perangkat lunak dan layanan karena penjualan perangkat keras melambat. 

"App store, aplikasi bawaan pada ponsel, iklan dan game adalah area yang dapat menghasilkan pendapatan baru," kata dia. 

Huawei juga beralih dari Google dengan mengembangkan sistem operasi sendiri Harmony OS sebagai alternatif. []

Berita terkait
Xiaomi Mi 10 dan 10 Pro Meluncur di Spanyol
Xiaomi akan meluncurkan Xiaomi Mi 10 dan 10 Pro dalam ajang pemeran teknologi Mobile World Congress 2020 di Barcelona, Spanyol.
Huawei P40 Pro dan Premiun Rilis Maret 2020
CEO Huawei Richard Yu mengabarkan perangkat Huawei P40, Huawei P40 Pro dan Huawei P40 Pro Premium akan meluncur Maret 2020.
Oppo Find X2 Bakal Mejeng di MWC 2020
Sebelumnya, bos Oppo mengabarkan akan meluncurkan Oppo Find X2 secara global.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.