Wuhan Masih Diisolasi, 92 WNI Belum Bisa Dievakuasi

Banyaknya kota di China yang masih dikunci akibat penyebaran virus corona menyulitkan pemerintah mengevakuasi 92 WNI.
Presiden Joko Widodo (kiri) saat menyapa warga Kota Cimahi yang didampingi Wali Kota Cimahi Ajay Muhammad Priatna (tengah) dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kanan). (Foto: Fitri Rachmawati).

Cimahi- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan, 15 daerah di China yang masih dikunci akibat penyebaran virus corona menjadi salah satu kendala kesulitan pemerintah untuk mengevakuasi 92 warga negara Indonesia (WNI) yang masih terjebak di Wuhan, Provinsi Hubei. “Pemerintah mempunyai opsi evakuasi, tapi kota-kota tadi (Wuhan dan 15 kota lainnya) masih dikunci. Tapi komunikasi antara KBRI, mahasiswa, dan warga di sana masih baik,” katanya di Cimahi, Rabu 29 Januari 2020.

Namun Presiden Jokowi memastikan akan terus memantau 92 WNI melalui KBRI, termasuk segala kebutuhannya, terutama logistik yang sangat diperlukan saat ini. “Komunikasi terus dijalin dengan berbagai pihak untuk mengupayakan keputusan terbaik bagi WNI di China,” jelasnya.

Paling penting waspada, hati-hati.

Jokowi menambahkan, pemerintah pusat tetap bersikap waspada dan siaga dalam menghadapi penyebaran novel coronavirus (2019-nCov) atau virus corona baru yang awalnya terdeteksi dari Wuhan. Untuk pencegahannya, Presiden mengingatkan agar setiap orang membiasakan hidup bersih, seperti mencuci tangan dengan sabun. “Menggunakan masker bila batuk atau pilek, dan jangan mengonsumsi daging yang tidak dimasak. Paling penting waspada, hati-hati,” tegasnya.

Gubernur Jawa Barat Ridwan KamilGubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan Pemerintah  Provinsi Jawa Barat sudah siaga satu mengantisipasi penyebaran  virus corona. (Foto: Fitri Rachmawati).

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah siaga satu mengantisipasi penyebaran virus corona. "Kami, Jawa Barat, sudah di-siaga satu-kan, minimal dengan pistol testing suhu. Kemudian semua puskesmas dan rumah sakit sudah siaga satu," tuturnya.

Ridwan meminta masyarakat Jawa Barat lebih proaktif untuk segera menghubungi petugas kesehatan jika dirinya atau orang lain mengalami gangguan kesehatan atau menemukan gejala terkena virus corona. Mulai dari demam yang berkelanjutan, batuk, sakit kepala, hingga kesulitan bernapas. “Walaupun itu sifatnya suspect, tapi tetap harus waspada. Koordinasi antar instansi dan pintu masuk kami siaga satu-kan," kata Kang Emil.

Ia memastikan setiap rumah sakit umum daerah (RSUD) di 27 kabupaten/kota se-Jabar menjadi rujukan bila ditemukan pasien dengan gejala terinfeksi virus corona. "Setiap RSUD utama jadi rujukan di tiap kota/kabupaten, tapi utamanya di RSHS (RSUP Hasan Sadikin Bandung). Sampai saat ini, tidak ada temuan (positif virus corona). Pokoknya waspada, apalagi (untuk) pergerakan ke luar negeri saat ini," ujar Kang Emil []

Baca Juga:

Berita terkait
Kekhawatiran Mahasiswa Aceh di Wuhan Karena Corona
Mahasiswa Aceh di Wuhan Cina sangat khawatir akibat merambahnya Virus Corona di wilayah tersebut.
Evakuasi WNI dari Wuhan Tidak Mudah Dilakukan
Menlu Retno Marsudi mengatakan tidak mudah melakukan evakuasi WNI dari Wuhan, China, karena otoritas setempat menetapkan karantina bagi Wuhan
Wuhan Bangun Rumah Sakit Khusus Corona
Wuhan bangun rumah sakit corona dalam hitungan hari. China memang punya reputasi menakjubkan untuk kisah ala Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso.