Jakarta - DSP Media mengumumkan pembubaran girl grup kenamaan APRIL yang beranggotakan enam orang tersebut, pada Jumat, 28 Januari 2022, DSP Media mengumumkan dalam siaran pers resmi,
"Setelah diskusi dan pertimbangan yang panjang, kami dan para member telah memutuskan untuk membubarkan grup dan berpisah," ucap pihak DSP.
"Kami meminta dukungan dan minat kalian pada enam member yang akan menempuh jalan baru. Juga, terima kasih sekali lagi kepada para penggemar yang telah mendukung dan mendukung APRIL selama enam tahun terakhir," katanya.
APRIL memulai debutnya di industri musik pada tahun 2015 dengan mini album pertama mereka, "Dreaming." Keenam member adalah Chaekyung, Chaewon, Naeun, Yena, Rachel dan Jinsol.
Setelah diskusi dan pertimbangan yang panjang kami dan para member telah memutuskan untuk membubarkan grup dan berpisah.
Pada 2021, APRIL dituduh menindas Hyunjoo saat ia masih berada dalam grup. Sebagai tanggapan, para member serta pihak DSP membantah tuduhan dan mengungkapkan ketidakadilan.
- Baca Juga: Debut Dengan ELEVEN, IVE Banjir Pujian
- Baca Juga: Rilis Teaser Individu, Member Kep1er Siap Debut
Kontroversi bullying berawal dari sebuah postingan yang dibuat di forum online pada 28 Februari 2021. Postingan dibuat oleh seseorang yang mengaku sebagai saudara mantan anggota Hyunjoo.
Dalam postingan tersebut, ia mengklaim bahwa kepergian Hyunjoo dari grup bukan karena ingin belajar akting, tapi dipaksa keluar karena ditindas parah oleh member lain, pada satu titik bahkan mencoba bunuh diri.
- Baca Juga: Deretan Debut dan Comeback Bintang K-Pop di Januari 2021
- Baca Juga: Baru Resmi Debut, Kep1er Sukses Pecahkan Rekor
Pihak DSP Media telah membantah bahwa ada bullying yang terjadi, dan mengumumkan bahwa mereka akan melakukan tindakan hukum terhadap Hyunjoo dan keluarganya. Akibatnya, grup tersebut menghadapi reaksi keras. Kontrak iklan Naeun dihentikan dan ia mundur dari drama.
Hyunjoo kemudian memposting pernyataan di Instagram pribadinya pada 18 April 2021 yang mendukung klaim yang dibuat oleh dua netizen yang membuat tuduhan tersebut. Ia juga menyatakan bahwa DSP Media tidak mengizinkannya untuk mengakhiri kontrak eksklusifnya dengan mereka. []