Wisata Jakarta dengan LRT

Sudut-sudut Jakarta terasa sangat berbeda dilihat dari dalam LRT saat melesat di ketinggian. LRT adalah cara baru menikmati wisata Jakarta.
Rangkaian gerbong kereta LRT memasuki stasiun. (Foto: Tagar/Muhammad Nefki Hasbiansyah)

Jakarta - Jika hari ini berkunjung ke Jakarta, kurang afdal rasanya bila tak mencoba perjalanan dengan kereta Light Rail Transit (LRT) yang sudah beroperasi untuk umum sejak September 2019.

Saat berada di dalam LRT, Jakarta ramah dan menarik dipandang dari semua sudut. Jauh dari bising dan macet panjang yang merupakan sisi gelap ibu kota ini. Saking menariknya, banyak orang Jakarta naik LRT untuk menikmati libur Sabtu Minggu.

LRT ini saya harap dapat membantu membantu kesibukan orang Jakarta dan menanggulangi kemacetan.

Akhir pekan lalu Tagar menyusuri titik-titik stasiun LRT. Lalu-lalang penumpang paling ramai di Stasiun Boulebar Utara di depan Mall Kelapa Gading. Pintu keluar stasiun terhubung langsung dengan pintu masuk mall bergengsi di Jakarta itu.

Wajar saja siang itu Mall Kelapa Gading disesaki ribuan orang, namun parkirannya tak dipadati kendaraan. Ya, mayoritas pengunjung lebih memilih menikmati LRT ketimbang bermacet-macet dengan sepeda motor atau mobil.

"Lumayan Mas buat mahasiswa, nongkrong di Mall Kelapa Gading jadi enggak bayar. Kan gratis naik LRT," kata Olgy24 tahun, seorang mahasiswa kepada Tagar, Minggu, 17 November 2019.

LRT memang selalu sesak pengunjung di akhir pekan. Banyak penumpang yang datang berombongan satu keluarga dan bisa lebih. Pada hari-hari biasa atau hari kerja, penumpangnya mayoritas hanya mahasiswa dan pekerja.

Naik LRTKecerian keluarga saat hendak menikmati perjalanan dengan kereta LRT. (Foto: Tagar/Muhammad Nefki Hasbiansyah)

Tidak hanya menikmati perjalanan, LRT kerap dijadikan tempat berswafoto oleh para pengunjung. Sudut-sudut gerbong kereta api listrik itu sudah disasar kamera. Wajar kiranya pengunjung antusias, sebab keretanya bersih, baru dan tentunya belum ditemukan di kota mana pun di Indonesia selain Jakarta.

LRT saya lihat sangat memperhatikan disabilitas. Setiap stasiunnya ada toilet khusus difabel.

Warga Jakarta tentu bangga memiliki LRT. Sebab nyaris tidak ada jalur lintasan kendaraan yang tanpa macet di Jakarta. Penumpukan penumpang setiap hari di bus-bus dan angkutan umum lain, juga terjadi di Jakarta.

"Penumpukan sudah terjadi di halte Transjakarta, Stasiun Commuterline, dan jalanan juga sudah macet. LRT ini saya harap dapat membantu kesibukan orang Jakarta dan menanggulangi kemacetan," kata Olgy.

Menurut mahasiswa Bina Sarana Informatika (BSI) itu, pelayanan LRT juga patut diacungi dua jempol. Orang tua yang tidak bisa berdiri disediakan bangku khusus dan ada juga lift untuk lanjut usia dan disabilitas.

"LRT saya lihat sangat memperhatikan disabilitas. Setiap stasiunnya ada toilet khusus difabel," tuturnya.

Mahasiswa lainnya, Junaidi, 20 tahun, mengaku kehadiran LRT betul-betul membantu warga Jakarta untuk mempersingkat jarak tempuh dan biaya, apalagi bagi seorang mahasiswa seperti dirinya.

"Lebih hemat tentu pakai LRT, karena sekarang gratis. Berbayar pun nanti pasti lebih murah," kata mahasiswa Sosiologi di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) itu.

LRT juga menghubungkan jalur ke beberapa halte Transjakarta. Hal ini membantu masyarakat untuk berpindah transportasi publik tanpa harus menyeberang jalan.

"Pokoknya saya rekomendasikan naik LRT bagi yang hobi jalan-jalan di Jakarta," katanya.

Meski belum sebanyak kereta yang beroperasi di Commuterline, jumlah LRT hari ini cukup untuk melayani warga Jakarta yang ingin menikmati transportasi publik nyaman dan ramah pelayanan tersebut.

"Saat ini LRT memiliki 16 unit kereta atau 8 trainset," kata Humas LRT Jakarta, Santy.

LRT lagiPenyambutan ramah security kereta LRT kepada setiap penumpang. (Foto: Tagar/Muhammad Nefki Hasbiansyah)

Dengan rangkaian tersebut, masyarakat dapat menikmati LRT tanpa harus menunggu lama dan bersempit-sempitan. LRT memang nyaman dan berteknologi canggih tentunya. Tenaga listriknya bersumber dari sistem third rail atau rel ketiga yang disematkan dalam LRT.

LRT menggunakan koridor sendiri, dan sepenuhnya dipisahkan dari lingkungan luar. Sistem rel ketiga ini juga dipasok listrik arus searah. Dengan begitu tidak ada kabel yang terlihat menjuntai ke atas.

LRT merupakan alat angkutan massal cepat dengan kereta api ringan. Gagasan LRT muncul ketika Gubernur DKI Jakarta yang kala itu dijabat Joko Widodo (Jokowi) mengaktifkan kembali proyek monorel pada Oktober 2013.

Lantas setelah menjadi Presiden RI, ia menandatangani 2 Perpres pembangunan LRT pada 2 September 2015. Setelah pemakaiannya di sosialisasikan Maret 2019 dan ujicoba publik Juni 2019, LRT kini mulai beroperasi dan dinikmati oleh masyarakat umum sejak September 2019.

LRT dibangun di atas lahan seluas 12 hektare di Jalan Pegangsaan Dua, Nomor 80, Kelapa Gading. Rangkaian LRT melintang sepanjang 5,8 kilometer dari Kelapa Gading (Utara) dan Velodrome Rawamangun (Timur).

Satu rangkaian LRT Jakarta terdiri atas dua kereta. Setiap kereta mampu mengangkut 135 penumpang sekali jalan dengan waktu tempuh dari Pegangsaan Dua hingga Velodrome kurang lebih 11 menit.

LRT beroperasi mulai pukul 05.30 - 23.00 WIB dengan waktu kedatangan kereta (headway) setiap 10 menit. Waktu kereta berhenti di stasiun hanya 30 detik dan waktu pemberhentian di stasiun akhir selama 7 menit.

Di sisi lain,  di LRT Velodrome terdapat jembatan penghubung atau skybridge yang menghubungkan Stasiun LRT Velodrome dengan Halte Transjakarta Pemuda. Hal itu memudahkan pengguna untuk transit dan berpindah transportasi publik.

Jalur dan stasiun LRT ini dibangun layang dengan ketinggian antara 9-12 meter di atas permukaan tanah. Hal itu telah mendapat izin prinsip dari Menteri Pekerjaa Umum dan Perumahan Rakyat nomor TN. 13.03-Mn/408 tanggal 19 Mei 2015.

LRT Velodrome-Pegangsaan Dua ini melewati pusat perbelanjaan seperti Mall Kelapa Gading. Selain Mall Kelapa Gading, kita juga bisa melihat dengan jelas gedung konsultan hukum ternama di Indonesia, Hotman Paris Hutapea.

Pengunjung LRTPengunjung setelah menikmati perjalanan dengan LRT Jakarta. (Foto: Tagar/Muhammad Nefki Hasbiansyah)

Selain itu, dari atas kereta  juga bisa menikmati hutan kota yang ada di daerah Kelapa Gading. Di daerah Rawamangun pengunjung juga dapat melihat indahnya stadiun balapan sepeda yang ada di dalam Velodrome.

Bagi warga Jakarta yang ingin mencoba LRT dengan gratis, cukup dengan membawa identitas diri dan tukarkan di loket tersedia. Selamat berlibur dengan LRT Jakarta. []

(Muhammad Nefki Hasbiansyah)

Berita terkait
Berkah Sampah di Nagari Situjuah Batua
Nagari Situjuah Batua, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumbar, mengelola sampah dengan baik. Konon program itu terinspirasi dari mahasiswa Jepang.
Pilu Hati Penjual Nasi Santan Bantaeng
Nasib pedagang nasi santan di Bantaeng, Sulawesi Selatan, tak seperti sepuluh tahun silam. Dagangannya tidak laku dan kerap basi tanpa pembeli.
Sensasi Kopi Arabika Tanpa Gula di Makassar
Pecinta kopi di Makassar kini bisa menikmati kopi tanpa gula di kedai kopi sehat yang berada di Jalan Sungai Saddang, Kompleks Latanete.
0
DPR Terbuka Menampung Kritik dan Saran untuk RKUHP
Arsul Sani mengungkapkan, RUU KUHP merupakan inisiatif Pemerintah. Karena itu, sesuai mekanisme pembentukan undang-undang.