WHO Sebut Terlalu Cepat Perlakukan Covid-19 Seperti Flu

Namun, virus corona (Covid-19) tersebut belum dapat dilihat sebagai penyakit endemik seperti layaknya flu
Warga yang memakai masker memadati Oxford Street di London, Inggris, 24 Desember 2021 (Foto: voaindonesia.com/AP)

Jakarta – Pejabat di Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO - World Health Organization) pada Selasa, 12 Januari 2022, mengatakan varian Omicron berada di jalur yang tepat untuk menginfeksi lebih dari separuh orang Eropa. Namun, virus tersebut belum dapat dilihat sebagai penyakit endemik seperti flu.

Eropa mencatatkan lebih dari tujuh juta kasus baru yang dilaporkan terjadi pada minggu pertama 2022, lebih dari dua kali lipat selama dua minggu, Direktur WHO Eropa Hans Kluge mengatakan pada konferensi pers, sebagaimana dikutip dari Kantor Berita Reuters.

"Pada tingkat ini, Institut Metrik dan Evaluasi Kesehatan memperkirakan bahwa lebih dari 50 persen populasi di wilayah tersebut akan terinfeksi Omicron dalam 6-8 minggu ke depan," kata Kluge, merujuk pada pusat penelitian University of Washington.

antre tes covid di NYWarga antre di tempat pengujian Covid-19 di Times Square, New York City, AS, 13 Desember 2021. Omicron telah mengungguli varian lain dan sekarang menjadi versi dominan virus corona di Amerika Serikat (Foto: voaindonesia.com/AP)

Kluge mengatakan lima puluh dari 53 negara di Eropa dan Asia Tengah telah mencatat kasus varian yang lebih menular.

Omicron mempengaruhi saluran pernapasan bagian atas lebih dari paru-paru, menyebabkan gejala yang lebih ringan daripada varian sebelumnya.

Namun WHO memperingatkan lebih banyak penelitian masih diperlukan untuk membuktikan hal ini.

Pada Senin, 10 Januari 2022, Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, mengatakan mungkin sudah waktunya untuk mengubah cara melacak evolusi Covid-19 dengan menggunakan metode yang mirip dengan flu, karena tingkat kematian akibat virus tersebut telah menurun.

Hal itu berarti virus corona diperlakukan sebagai penyakit endemik, bukan pandemi, tanpa mencatat setiap kasus dan tanpa menguji semua orang yang menunjukkan gejala.

Namun, itu "terlalu jauh," kata petugas darurat senior WHO untuk Eropa, Catherine Smallwood, menambahkan bahwa endemisitas membutuhkan transmisi yang stabil dan dapat diprediksi.

"Kami masih memiliki sejumlah besar ketidakpastian dan virus yang berkembang cukup cepat, memberikan tantangan baru. Kami tentu tidak pada titik di mana kami dapat menyebutnya endemik," kata Smallwood.

"Ini mungkin menjadi endemik pada waktunya, tetapi menetapkannya hingga 2022 agak sulit pada tahap ini,” katanya (ah/rs)/Reuters/voaindonesia.com. []

Imbau Eropa Perlakukan Covid-19 sebagai Penyakit Endemik

Singapura Jalankan Strategi Hidup Bersama dengan Covid-19

Mungkinkah Kita Bisa Hidup Berdampingan Dengan Covid-19

Semula Dipuji Sukses Tangani Pandemi Covid-19 Kini Kewalahan

Berita terkait
Konsumsi Rokok dan Alkohol Naik Selama Pandemi Covid-19
Di Prancis terjadi peningkatan konsumsi tembakau terjadi pada warga yang mengalami kecemasan selama pandemi Covid-19