WHO Sebut Cuci Tangan Cegah Infeksi Untuk Selamatkan Nyawa

WHO menekankan pentingnya praktik kebersihan tangan yang baik dalam upaya menghentikan penyebaran infeksi penyakit karena virus
Ilustrasi: WHO menekankan pentingnya praktik kebersihan tangan yang baik dalam upaya menghentikan penyebaran virus mematikan (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

Jakarta – Dalam memperingati Hari Kebersihan Tangan Sedunia, Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) menekankan pentingnya praktik kebersihan tangan yang baik dalam upaya menghentikan penyebaran infeksi penyakit karena virus. Dikatakan bahwa praktik ini terutama penting sementara dunia sedang berjuang melawan virus corona, yang menyebabkan penyakit Covid-19.

Covid-19 telah secara dramatis mengkukuhkan pentingnya mencuci tangan. Kepala pencegahan dan pengendalian infeksi WHO, Benedetta Allegranzi, mengatakan tindakan sederhana ini dapat mencegah risiko penularan infeksi, bila dilakukan sebagai bagian dari paket tindakan kesehatan masyarakat yang komprehensif.

“Kebersihan tangan yang efektif juga mencegah infeksi karena perawatan kesehatan, penyebaran resistensi antimikroba dan ancaman kesehatan lain yang muncul. Kebersihan tangan adalah tindakan sederhana yang berperan sentral dalam berkontribusi pada perawatan berkualitas dan upaya seluruh masyarakat untuk mencegah penyebaran infeksi dan menyelamatkan nyawa.”

Survei WHO di 88 negara mendapati bahwa negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah membuat kemajuan yang jauh lebih rendah daripada negara-negara berpenghasilan tinggi dalam melaksanakan program kebersihan tangan dan pencegahan infeksi.

seorang anakSeorang anak memakai masker dan faceshield sedang mencuci tangan di wastafel, di pusat penjualan elektronik di Surabaya (Foto: voaindonesia.com - Petrus Riski/VOA).

Laporan tersebut mencatat satu dari empat fasilitas perawatan kesehatan di negara-negara miskin tidak memiliki layanan dasar air dan satu dari tiga fasilitas tidak memiliki perlengkapan kebersihan tangan.

Allegranzi mengatakan negara-negara miskin kekurangan uang yang dibutuhkan untuk menopang infrastruktur perawatan kesehatan yang hancur. Akibatnya, sebagian besar fasilitas perawatan kesehatan tidak memenuhi persyaratan minimal untuk terobosan signifikan dalam upaya mengurangi infeksi yang seringkali mengancam jiwa.

“Misalnya, di beberapa negara berpenghasilan rendah dan menengah, hanya satu dari 10 pekerja yang mempraktikkan kebersihan tangan yang benar ketika mereka merawat pasien yang berisiko tinggi terkena infeksi di unit perawatan intensif. Sementara itu, di negara-negara berpenghasilan tinggi, kepatuhan melakukan praktik kebersihan tangan jarang melebihi 60 hingga 70 persen,” imbuhnya.

WHO melaporkan setiap tahun, infeksi yang menular dari perawatan kesehatan mempengaruhi jutaan pasien dan petugas kesehatan di seluruh dunia. Eropa sendiri, katanya, mencatat hampir sembilan juta infeksi setiap tahun. Badan PBB itu mengatakan bahwa ada berbagai strategi kebersihan tangan yang sangat efektif dan murah yang dapat mengurangi jumlah infeksi itu hingga setengahnya (lt/ka)/voaindonesi.com. []

Berita terkait
Di Masa Pandemi Virus Corona Cuci Tangan Sebagai Ritual
Cuci tangan merupakan salah satu upaya mencegah penyebaran virus corona sehingga di masa pandemi dijadikan sebagai ritual keagamaan
Sejarah Hari Cuci Tangan Sedunia dan Praktiknya Menurut WHO
Hari Cuci Tangan Sedunia dirayakan pada hari ini, Kamis 15 Oktober 2020. Kenali sejarahnya dan praktik yang benar menurut WHO.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.