Jakarta - WhatsApp manjadi salah satu aplikasi berbagi pesan yang populer dan banyak digunakan oleh masyarakat luas. Namun dikabarkan, pada 2020 para pengguna WhatsApp akan dikenakan tarif berlangganan untuk setiap tahunnya.
Dilansir dari Feedough, Senin, 13 Januari 2020, karena pendiri WhatsApp ingin menciptakan platform yang terbebas dari iklan, oleh sebab itu mereka memperoleh keuntungan dengan cara mengharuskan penggunanya membayar senilai 1 dolar AS atau setara Rp 14.000 per tahun apabila tidak ingin ada iklan
Rencana monetisasi WhatsApp juga sempat dibocorkan dua analis media sosial yang kebetulan hadir dalam acara Facebook Marketing Summit di Berlin, Jerman pada Mei 2019. Facebook sendiri sudah mengkonfirmasi rencana ini akan direalisasikan, tapi belum mengetahui waktu pastinya.
Matt Navara, seorang Konsultan Sosial Media mengatakan bahwa iklan yang nanti tayang di Whatsapp akan diselipkan diantara status penggunanya. Jadi ketika pengguna melihat iklan saat sedang melihat status Whatsaap seseorang, maka disitu juga Whatsapp meraih pendapatannya.
Rencana pemasangan iklan di WhatsApp menimbulkan perdebatan internal antara pendiri perusahaan, Brian Acton dan Jun Koum dengan pemilik Facebook, Mark Zuckerberg. Hasilnya Brian dan Jun meninggalkan perusahaan akibat Mark ingin monetisasi ini segera direaliasasikan, sebagaimana dikutip dari Forbes, 13 Januari 2020.
Sebelum memutuskan hengkang dari perusahaan, Acton sempat mendatangi kantor Facebook untuk mencoba mengusulkan cara WhatsApp meraih keuntungan tanpa menghadirkan iklan, yakni dengan membuat WhatsApp dengan biaya berlangganan. Namun, dia pun berselisih dengan tim hukum Facebook karena Facebook tetap memilih untuk menghasilkan uang dari iklan.
"Pada akhirnya saya menjual perusahaan saya. Saya seorang penjual, saya mengakui itu," kata Acton.
Pendiri WhatsApp, Brian Acton dan Jun Koum. (Foto: Forbes)
WhatsApp Diakuisisi Facebook
WhatsApp merupakan perusahaan yang didirikan oleh Brian Acton dan Jun Koum pada 2009. Namun pada 2014, platform ini diakuisisi Facebook senilai 19 miliar dolar AS dalam bentuk sebagian uang tunai dan saham Facebook.
Facebook Group merupakan platform yang memiliki periklanan terbesar di dunia dengan hampir 80 persen pendapatan perusahaannya berasal dari iklan. Oleh sebab itu, banyak yang sudah memprediksi bahwa pihaknya akan menghadirkan iklan di aplikasi Whatsapp.
Sebelumnya, WhatsApp menghasilkan pendapatan dari WhatsApp Business yang ditujukan sebagai tempat berkomunikasi penjual dengan pembelinya. []