Jakarta - Pemain Atalanta akan menjalani karantina untuk memastikan apakah mereka terjangkit virus corona atau tidak. Semua dikarantina menyusul ditemukannya 3 pemain dan 2 staf pelatih Valencia yang positif terinfeksi COVID-19. Atalanta mengambil langkah antisipatif karena mereka baru saja menjalani laga tandang melawan Valencia di 16 Besar Liga Champions.
Atalanta sesungguhnya termasuk klub yang sampai saat ini terbebas dari virus corona meski bermarkas di Bergamo yang berada di wilayah Lombardy. Daerah itu merupakan salah satu wilayah dengan pandemi corona tertinggi di Italia.
Dari 1.809 korban meninggal karena virus corona di Italia, lebih dari separuh berada di regional Lombardy. Tercatat 1.218 orang yang meninggal dari wilayah tersebut.
Tidak ada seorang pun berada di jalanan. Ini seperti film horor saja. Saya tidak melebih-lebihkan
Menariknya, Atalanta yang berada di daerah itu justru tidak terimbas virus tersebut. Tidak ada pemain La Dea yang terinfeksi COVID-19. Bandingkan dengan klub-klub lain seperti Sampdoria, Fiorentina dan Juventus. Pemain dari tiga klub itu sudah ada yang terinfeksi.
Namun pada akhirnya pemain Atalanta harus menjalani karantina. Hanya, ini dilakukan oleh klub untuk berjaga-jaga setelah tim melakoni laga tandang melawan Valencia.
Di pertandingan yang digelar di kandang Los Che di Stadion Mestalla, 11 Maret 2020 dini hari WIB, Atalanta menang 4-3. Mereka pun lolos ke perempat final setelah unggul agregat 8-4. Pasalnya di laga pertama, salah satu wakil Italia ini menang 4-1.
Keberhasilan melaju ke perempat final menjadi pencapaian gemilang Atalanta. Pasalnya untuk pertama kali berlaga di Liga Champions, mereka mampu menembus 8 besar.
Usai laga kedua itu, Valencia tak lama kemudian mengumumkan bila ada 3 pemain, yaitu Ezequiel Garay, Eliaquim Mangala dan Jose Gaya serta 2 staf pelatih yang positif terinfeksi virus corona.
Dari 3 pemain itu, hanya Gaya yang diturunkan di laga kedua melawan Atalanta. Sedangkan Mangala memperkuat klub La Liga Spanyol itu di laga pertama yang digelar di Stadion San Siro, Milan. Sebaliknya, Garay tidak dimainkan di 2 pertandingan itu karena masih cedera.
Meski belum ada pemain Atalanta yang terindikasi kena virus itu, namun klub mengambil langkah antisipatif dengan mengarantina mereka. Pasalnya tidak menutup kemungkinan ada pemain yang bersentuhan dengan Gaya. Rencana tim kembali menjalani latihan pun dibatalkan karena semua menjalani karantina.
Bergamo Sepi Seperti Film Horor
Sementara, kapten tim Alejandro Dario Gomez menuturkan setelah Italia dinyatakan lockdown akibat wabah corona, suasana di Bergamo seperti kota mati. Hanya sedikit orang yang berlalu-lalang. Sedangkan Semua tempat bisnis, perkantoran dan tempat lain ditutup kecuali supermarket yang buka.
"Orang keluar rumah hanya untuk mendapatkan kebutuhan yang sangat mendesak. Mereka pergi ke supermarket dan kemudian cepat-cepat pulang. Apalagi, mereka bisa memesan segala sesuatu melalui internet. Suporter harus mematuhi perintah," ujar Gomez seperti dikutip Football Italia.
"Tidak ada seorang pun berada di jalanan. Ini seperti film horor saja. Saya tidak melebih-lebihkan," ujar pemain tengah asal Argentina ini.
Menurut dia Kota Bergamo termasuk daerah dengan pandemi tertinggi. Pasalnya di kota itu ditemukan 400 kasus corona. Ini mengakibatkan orang di kota itu tak lagi ke luar rumah. Akibatnya, suporter tak bisa menjumpai para pemain di luar lapangan.
"Kami tahu suporter begitu mencintai kami. Namun kami harus mematuhi peraturan dan tetap tinggal di rumah," ucapnya.
Atalanta menjadi salah satu tim yang kian populer di Serie A Italia karena mampu menyaingi tim-tim kuat di kompetisi. Musim lalu, Atalanta menduduki peringkat 3 sehingga untuk pertama kali lolos ke Liga Champions.
Tim asuhan Gian Piero Gasperini ini menunjukkan konsistensinya di musim 2019-20. Mereka menduduki peringkat 4 di bawah Juve, Lazio dan Inter Milan. []
