Jakarta - Atalanta mencetak sejarah. Dalam duel Serie A Italia di Stadion Olimpico, Minggu 26 Januari 2020 dini hari WIB, Atalanta menang besar 7-0 atas tuan rumah Torino. Ini menjadi kemenangan terbesar yang pernah diraih Atalanta sekaligus mengukuhkan posisinya di lima besar klasemen sementara.
Kemenangan besar untuk keempat kalinya diraih Atalanta musim ini. Sebelumnya, Atalanta pernah membantai Udinese 7-1. Mereka juga dua kali menang dengan skor sama, 5-0, saat mengalahkan AC Milan dan Parma.
Namun kemenangan atas Torino merupakan yang terbesar. Bahkan Atalanta menjadi tim pertama yang untuk kedua kalinya menang sampai tujuh gol dalam satu pertandingan.
Bila kami bermain seperti itu, kami akan brada di puncak klasemen. Sayangnya, di beberapa kesempatan, fisik dan mental kami merosot sehingga kami kehilangan poin
Sukses itu juga menjadikan La Dea sebagai tim paling produktif. Sampai laga ke-21, mereka sudah mencetak 57 gol sekaligus tertinggi dibandingkan tim-tim lain. Juventus yang menduduki posisi puncak hanya mampu mencetak 39 gol.
Sementara, peringkat dua Inter Milan masih lebih baik. Duet Romelu Lukaku dan Lautaro Martinez membantu Inter mengoleksi 47 gol.
Tambahan tiga poin di laga tandang menjadikan Atalanta kian kukuh di posisi lima dengan poin 38. Sedangkan Torino tertahan di peringkat 10 dengan poin 27.
Kemenangan gemilang itu pun memuaskan pelatih Gian Piero Gasperini. Menurut dia Atalanta seharusnya bermain seperti saat menghadapi Torino sehingga mereka bisa meraih posisi lebih tinggi.
"Bila kami bermain seperti itu, kami akan brada di puncak klasemen. Sayangnya, di beberapa kesempatan, fisik dan mental kami merosot sehingga kami kehilangan poin," ujar Gasperini seperti dikutip Football Italia.
Gasperini memang mengeluhkan performa Nerazzurri yang tak konsisten. Setelah menang besar atas Milan dan Parma serta sukses menahan Inter 1-1, mereka justru langsung merosot sehingga tersingkir di Coppa Italia oleh Fiorentina. Selanjutnya di kandang sendiri, Atalanta dipermalukan 1-2 oleh SPAL, tim yang berada di zona merah.
"Kadang kami bermain sangat bagus melawan tim-tim yang lebih besar. Misalnya saja bila Luis Muriel mampu menuntaskan penalti saat melawan Inter, tentu itu akan lebih baik," ucapnya lagi.
Ilicic Hat-trick, Muriel Cetak Dua Gol
Di laga melawan Atalanta, Muriel memborong dua gol dan salah satunya dari titik penalti. Sementara, Josip Ilicic mencetak hat-trick.
Ilicic pula yang membuka pesta kemenangan Atalanta. Dirinya mencetak gol pertama setelah menyelesaikan umpan silang Jose Luis Palomino di menit 17.
Gol itu membuat pemain Atalanta kian agresif menekan lawan. Hasilnya Robin Gosens sukses membobol gawang tuan rumah di menit 29. Gol berawal dari sepak pojok yang disambut Gosens dengan tendangan voli yang menembus gawang lawan. Ini merupakan gol ketujuh dari pemain sayap asal Jerman ini.
Tertinggal 0-2 membuat Toro kesulitan untuk bangkit. Apalagi, mereka selalu panik setiap kali menghadapi serangan Atalanta. Alhasil, gelandang asal Serbia Sasa Lukic melakukan pelanggaran terhadap Ilicic di kotak terlarang.
Wasit menunjuk titik putih dan eksekusi penalti dituntaskan Duvan Zapata di injury time babak pertama. Ini merupakan gol pertama Zapata setelah absen tiga bulan karena cedera. Atalanta menutup babak pertama dengan keunggulan 3-0.
Di babak kedua, pertahanan Torino yang kacau-balau membuat pemain Atalanta kian menggila. Hanya dalam tempo satu menit, Ilicic dua kali membobol gawang tuan rumah.
Di menit 53, tendangan bebas Ilicic sukses mengecoh kiper Salvatore Sirigu dan memperbesar keunggulan Atalanta. Hanya berselang satu menit, pemain asal Slovenia yang lolos dari jebakan offside menuntaskan umpan Zapata sekaligus melengkapi hat-trick.
Situasi Torino kian buruk. Dalam posisi tertinggal 5-0, mereka harus kehilangan seorang pemain menyusul diusirnya Armando Izzo di menit 76. Dirinya mendapat kartu kuning kedua setelah melakukan pelanggaran yang berujung dengan kartu merah.
Bermain dengan 10 orang memaksa Torino lebih banyak bertahan. Namun gawang mereka tetap kebobolan. Kali ini Muriel yang mencetak dua gol hanya dalam tempo dua menit.
Go pertama dia tercipta dari titik penalti menyusul pelanggaran Soualiho Meite terhadap Rafael Toloi di menit 86. Tak lama kemudian, dia mencetak gol keduanya setelah menuntaskan umpan dari Alejandro Gomez.
Saat pertandingan tersisa beberapa menit lagi, Torino kembali kehilangan seorang pemain. Kali ini Lukic menerima kartu kuning kedua dan disusul kartu merah setelah melakukan pelanggaran terhadap Gomez. Torino mengakhiri laga dengan sembilan pemain dan kalah 0-7. []
