Waspada Virus Corona, Anies Baswedan Gandeng Tentara

Anies Baswedan melibatkan peran Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam upaya kewaspadaan terhadap resiko penularan virus corona (Covid-19).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kanan) bersama Gubernur Banten Wahidin Halim (kiri) mengikuti rapat pencegahan dan penanganan dampak banjir yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (8/1/2020). (Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay)

Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melibatkan peran Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam upaya kewaspadaan terhadap resiko penularan virus corona (Covid-19). Salah satunya, TNI diminta terlibat dalam menyusun rencana kontijensi bersama dengan Dinas Kesehatan, Polri, Rumah Sakit dan seluruh Perangkat Daerah terkait.

Kebijakan tersebut merupakan salah satu bentuk peningkatan status kewaspadaan terkait corona yang tertuang dalam Instruksi Gubernur Nomor 16 Tahun 2020 Tentang Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Risiko Penularan Infeksi Corona Virus Disease (Covid-19).

"Dan memperkuat jejaring komunikasi 24 jam melalui hotline 112 Jakarta Siaga," kata Anies Baswedan sebagaimana dalam Instruksi Gubernur yang ia tandatangani di Jakarta, Rabu, 25 Februari 2020.

Selain TNI, Anies memberikan penugasan pada 27 pejabat teras Pemerintah Provinsi DKI. Pejabat itu mulai dari para asisten Sekretariat Daerah, Wali Kota hingga kepala puskesmas.

Para wali kota, misalnya, diminta memetakan kelompok sasaran potensial untuk diberikan sosialisasi risiko penularan infeksi corona. Para kepala daerah itu juga dtugaskan untuk memfasilitasi sosialisasi mengenal risiko penularan infeksi corona beserta pencegahannya.

"Sementara kepala puskesmas mencatat dan melaporkan setiap kasus sesuai dengan kriteria kasus dan alur pelaporan yang ditetapkan," ujar Anies Baswedan.

Sejauh ini, Pemerintah Provinsi DKI mengklaim tak ada pasien yang positif terjangkit corona. Pemprov DKI juga membantah kabar masuknya virus asal Kota Wuhan Cina itu ke Ibu Kota Negara. Kabar tersebut muncul setelah beredarnya slide "kasus COVID-19" yang disebut berasal dari Dinas Kesehatan DKI.

"Pada slide yang dimaksudkan dengan "kasus COVID-19" adalah menunjukkan pasien dengan dugaan awal COVID-19, karena memiliki gejala dan riwayat perjalanan dari negara terjangkit," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI, Widyastuti, Jakarta, Jumat , 28 Februari 2020.

Namun pemeriksaan sampel di Litbangkes Kementerian Kesehatan, kata Widyastuti, menunjukkan hasil negatif COVID-19. Meskidemikian, hingga saat ini, terdapat 115 orang dalam pemantauan dan 32 pasien dalam pengawasan berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan RI.

Baca juga: Soal Corona, Natalius Pigai Tuding Jokowi Berbohong

Orang dalam pemantauan dan pasien dalam pengawasan tersebut berdasarkan hasil penyelidikan epidemiologi (PE), tersebar di 5 wilayah Kota Administrasi di DKI Jakarta dan luar DKI Jakarta. "Tapi kami berharap agar masyarakat tak perlu cemas," ujar dia []


Berita terkait
Australia dan AS Ragu Indonesia Bebas Virus Corona
Perdana Menteri Australia, Scott Morrison dan seorang diplomat Amerika Serikat (AS) meragukan klaim Indonesia bebas dari virus corona.
Atasi Corona, ARMY Donasikan Uang Tiket Konser BTS
Kelompok fans BTS yang berjuluk ARMY, dilaporkan mengumpulkan yang donasi dari uang tiket konser senilai Rp 1 miliar untuk atasi virus corona.
Cegah Corona, Konser NCT Dream Jakarta Diperketat
Promotor konser grup idola K-pop NCT Dream di Jakarta, Mecima Pro, bakal mengambil kebijakan pengamanan demi menghindari infeksi virus corona.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.