Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta kepada seluruh jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk siaga dan mengaktifkan komunikasi Rig Linmas selama 24 jam nonstop.
Komunikasi Rig Linmas diaktifkan nonstop 24 jam sebagai langkah antisipasi menghadapi bencana usai mendapatkan laporan prediksi cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisikan (BMKG). Risma mengatakan berdasarkan prediksi BMKG, akan ada terjadi bencana pada tahun 2020.
"Jadi saya akan pasang alat komunikasi Rig di kecamatan, kelurahan, kantor OPD. Seluruhnya tidak boleh mati 24 jam, harus terpantau terus," ujar Risma saat ditemui usai gelar doa bersama di Taman Surya Kantor Balai Kota Surabaya, Kamis 2 Januari 2020.
Risma pun menegaskah kesiapsiagaan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), khususnya bagi lurah dan camat dalam mengantisipasi terjadinya bencana alam.
Seluruhnya tidak boleh mati 24 jam, harus terpantau terus.
"Seluruhnya, mulai dari kepala dinas sampai lurah untuk menyiapkan segala sesuatunya. Minimal kita akan bagi masker di tiap kecamatan," ucapnya.
Bahkan, Risma meminta seluruh peralatan untuk menghadapi bencana dipindahkan ke kantor kecamatan dan kelurahan. Hal itu, kata wali kota perempuan pertama di Surabaya, lebih efektif jika harus dikerahkan dari kantor Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat (BPB Linmas).
"Kalau disimpan di kecamatan atau kelurahan bisa lebih dekat dengan masyarakat. Sehingga masyarakat bisa selamat tanpa kejadian apapun," tuturnya.
Selain itu, Risma juga berencana akan memasang monitor di setiap Balai RW yang berada di dekat laut.
"Tujuannya untuk memantau kondisi di sekitar laut. Nanti masyarakat kita ajari bagaimana membaca dan memonitor cuaca. Jadi mereka ikut memantau. Kalau perlu layar monitor yang di ruangan saya bisa diambil," kata politisi PDIP ini.
Selain mempersiapkan peralatan untuk menghadapi bencana, Risma juga menggelar doa bersama dengan lima agama. Doa bersama digelar dengan harapan Kota Surabaya aman dan terhindar dari segala bencana. []