Wartawan Diusulkan Jadi Prioritas Disuntik Vaksin Corona

Para wartawan layak menjadi salah satu pihak yang diprioritaskan mendapatkan vaksin Covid-19 karena kerja mengabarkan informasi kepada masyarakat.
Ilustrasi - Vaksinasi virus corona (Covid-19) yang menolak didenda Rp 5 juta dinilai menjadi bumerang bebani rakyat. (foto: halodoc.com).

Jakarta - Wakil Ketua MPR RI Ahmad Muzani menilai para wartawan layak menjadi salah satu pihak yang diprioritaskan mendapatkan vaksin Covid-19 karena kerja mengabarkan informasi kepada masyarakat sering tidak mengenal waktu dan tempat.

"Semua sepakat prioritasnya adalah dokter, perawat yang merupakan garda depan penanganan Covid-19 dan TNI/Polri. Saya usulkan juga guru, dosen, pengajar, pendidik, dan wartawan," kata Muzani dalam acara pers gathering MPR RI di Bandung, Sabtu, 7 November 2020.

Menurut dia, kinerja jurnalis dalam mengabarkan informasi kepada masyarakat, tidak mengenal waktu dan tempat, bahkan harus rela menerabas saat pandemi Covid-19.

"Bahkan, pada saat pandemi ini ada kantor mereka (jurnalis) yang memberikan jaminan dan ada yang tidak," ujarnya.

Selain itu, Muzani menilai vaksin Covid-19 di satu sisi merupakan kebutuhan karena masyarakat butuh keamanan dari sisi kesehatan. Namun, di sisi lain tidak boleh memunculkan masalah baru.

Menurut dia, pengalaman negara lain harus menjadi contoh dalam penggunaan vaksin Covid-19, misalnya Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) harus memberikan jaminan keamanan penggunaan vaksin dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait dengan kehalalan vaksin tersebut.

"Biaya negara yang besar untuk vaksin harus bisa memberikan manfaat agar perputaran ekonomi bisa meningkat dan bangkit seperti sebelumnya," katanya sebagaimana dilansir Antara.

Muzani menilai kemampuan negara sedang terbatas akibat pandemi sehingga penggunaan anggaran harus efektif untuk pemulihan ekonomi dan vaksin yang diberikan kepada masyarakat harus aman dan nyaman.

Ia menilai kerja sama di lapangan sangat penting antarpemangku kepentingan, misalnya pemerintah, BUMN kesehatan, dan BPOM harus duduk bersama untuk menentukan langkah dan solusi agar masyarakat tahu manfaat dan kegunaan penggunaan vaksin Covid-19.[]

Berita terkait
Sujiwo Tejo: Baiknya Petinggi Dulu Divaksin, Berani?
Budayawan kontemporer, Sujiwo Tejo meminta pemimpin memberi contoh agar melakukan vaksin terlebih dahulu sebelum diujikan kepada masyarakat.
Dokter Jelaskan Hal yang Ditakutkan Setelah Disuntik Vaksin
Dokter spesialis penyakit dalam dan vaksinolog menjelaskan KIPI atau hal-hal yang tidak diinginkan atau ditakutkan setelah disuntik vaksin.
Wanita, Tersangka Baru Pembunuhan Wartawan Demas Laira
Kepolisian Mamuju Tengah kembali menetapkan satu tersangka baru dalam kasus pembunuhan wartawan Demas Laira.