Warna-warni Program ViWI 2018 di Rakornas Pariwisata IV

Warna-warni Program ViWI 2018 di Rakornas Pariwisata IV fokus membahas Visit Wonderful Indonesia (ViWI) 2018. Satu yang paling menarik adalah Destinasi Digital.
Menpar Arief Yahya saat menghadiri Rakornas Pariwisata IV di Kasablanka, Jakarta, Selasa (12/12/2017). (Foto: Ist)

Jakarta, (Tagar 14/12/2017) – Pasca Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pariwisata IV yang digelar Kementerian Pariwisata di The Kasablanka Hall (Kota Kasablanka) di Jakarta pada 11-12 Desember 2017, yang fokus membahas Visit Wonderful Indonesia (ViWI) 2018, kira-kira seperti apa warna-warninya?

Menteri Pariwisata terjun langsung mengawal ini. "Kita akan me-launching Visit Wonderful Indonesia (ViWI) 2018. Juga memperkuat sinergitas dengan spirit Indonesia Incorporated dengan semua elemen untuk meraih target pariwisata nasional 2018 sebanyak 17 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman)," kata Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya.

Dalam Rakornas Pariwisata IV ada beberapa pembahasan yang dibagi dalam beberapa kategori. "Indonesia Incorporated, Hot Deal —More for Less—, Calendar of Event Wonderful Indonesia (CoE WI) 2018 dan Destinasi Digital," ujar Menpar.

Paling menarik adalah “Destinasi Digital” yang selama dua hari berturut-turut disampaikan di forum resmi Kemenpar. Pertama, saat penganugerahan Pewarta Wisata 2017 di Balairung Gedung Sapta Pesona, 10 Desember 2017. Lalu di Rakornas Pariwisata ke-4 tahun 2017 di Kota Kasablanka, Jakarta.

Dijelaskan, yang dimaksud Destinasi Digital adalah sebuah destinasi baru, yang dilakukan anak-anak GenPI Generasi Pesona Indonesia. Yakni membuat pasar-pasar yang Instagramable, yang layak selfie, sesuatu yang menjadi idaman kaum millenial yang acap dijuluki Kids Zaman Now itu.

“Sudah ada tujuh pasar yang semuanya meledak. Pasar Karetan Semarang, Pasar Pancingan Lombok, Pasar Baba Boentjit Palembang, Pasar Siti Nurbaya Padang, Pasar Tahura Lampung, Pasar Mangrove Batam, Pasar Kaki Langit Jogja. Anak anak Genpi yang ngegas membuat destinasi ala millenials itu,” papar Arief Yahya.

Selain itu, akan dilakukan sinkronisasi dengan industri pariwisata serta persiapan paket tour di masing-masing destinasi yang dikemas dalam paket tour VIWI 2018. “Kita menyiapkan CoE WI dan paket tour ViWI 2018 di 18 destinasi unggulan yang paling siap dalam mendatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia,” kata Menpar Arief Yahya.

Ke-18 destinasi tersebut tersebar di Sumatera (Medan/Danau Toba, Batam, Belitung, Padang, dan Pelembang); Pulau Jawa (Jakarta, Bandung, Borobudur Joglosemar, Subaya-Bromo-Tengger, dan Banyuwangi); Kalimantan (Balikpapan); Bali, Nusa Tenggara Barat (Lombok); Sulawesi (Makassar/Wakatobi dan Manado); dan Papua Barat (Raja Ampat).

Nantinya, segala penyiapan pelaksanaan CoE WI dan paket tour ViWI 2018 akan melibatkan dukungan semua stakehoder pariwisata dalam semangat Indonesia Incorporated.

"Ini sebagai upaya memperkuat unsur 3 A (Atraksi, Amenitas, dan Aksesibilitas) khususnya untuk penjualan paket-paket wisata yang banyak melibat industri pariwisata maupun perusahaan airlines," lanjutnya.

Menpar Arief Yahya menjelaskan, CoE WI 2018 antara lain mempersiapkan 100 premier event, 100 cultural event, dan dua event akbar yaitu Asian Games dan Annual Meeting IMF-WB. "Ini akan menjadi momentum untuk mendulang banyak wisman serta mengenalkan destinasi wisata Indonesia," harapnya.

Bahkan dua logo event besar itu dipasang di LED Back Drop di Mal Kota Kasablanka itu. Menpar Arief Yahya menjelaskan, untuk menyambut kehadiran puluhan ribu atlet, official, dan suporter dari 45 negara di ajang Asian Games di Jakarta dan Palembang Kemenpar bersama industri pariwisata dan dinas pariwisata daerah menyiapkan paket wisata (pre-on-post event) di sejumlah destinasi antara lain; Palembang, Banten, Bandung, Bali, dan Lombok.

Begitu juga untuk menyambut event pertemuan IMF-World Bank (Annual Meeting IMF World Bank) di Bali pada Oktober 2018. Even yang bakal dihadiri 15.000 delegasi dari 189 negara anggota itu bakal disambut dengan 60 paket wisata. Destinasi Bali dan enam destinasi Bali beyond yakni Lombok, Komodo, Yogyakarta, Tana Toraja, Danau Toba dan Banyuwangi, ikut disentuh.

Hal lainnya adalah program paket ViWI normal atau paket ViWI hot deal 2018. "Program hot deal belum lama ini telah dilakukan oleh industri pariwisata dan kapal ferry di Batam dan berhasil mendatang wisman cross border dari Singapura dan Malaysia," ujarnya.

Selain itu, juga ada pembahasan soal Digital Destination. Saat ini, Kemenpar sudah aktif menggarap sejumlah pasar. Pionirnya adalah Pasar Karetan yang merupakan bentuk kolaborasi masyarakat dan generasi Pesona Indonesia (GenPi).

Acaranya kini sukses menjadi atraksi wisata akan dikembangkan secara profesional dan siap dikunjungi wisman dan wismnus. "Saya targetkan akan ada 100 pasar baru pada tahun 2018 nanti," bahasnya.

Rakornas Pariwisata IV dihadiri sekitar 400 peserta dari Kementerian Pariwisata, instansi terkait, industri pariwisata, Pemda, dan media. Pembicara yang ditampilkan terdiri atas Forum Gubernur, Forum Industri Pariwisata, Forum Airlines, Forum Perbankan, serta pembicara tamu di antaranya pelaku bisnis online pariwisata antara lain TripAdvisor dan Expedia.

Pada kesempatan ini Menpar Arif Yahya juga me-launching E-Commerce, bookingina.com dan Asita Go serta menyaksikan penandatangan kerja sama (PKS) dan MoU 75 brand dalam Co Branding WI/PI, dan Penandatanganan Kesepakatan Bersama antara Kemenpar dengan delapan Asosiasi Industri Pariwisata tentang ViWI 2018. (yps)

Berita terkait
0
Amerika Tak Berharap Pertemuan Antara Menlu Blinken dan Menlu Rusia Lavrov di G20
Menlu Blinken bermaksud terlibat sepenuhnya dalam KTT G20. Saya tidak akan membicarakan rencana apapun dari Menlu Lavrov