Warga Marah PM Australia Lamban Respon Kebakaran

Perdana Menteri Australia Scott Morrison mempersingkat kunjungannya ke Cobargo di New South Wales, negara bagian yang terparah terpapar kebakaran.
Lebih dari 780 ribu hektare lahan hutan di negara bagian Victoria yang terbakar. Kebakaran hutan di Australia yang sudah berlangsung lama mengakibatkan 18 orang tewas. (Foto: abc.net.au)

Jakarta - Perdana Menteri Australia Scott Morrison terpaksa mempersingkat kunjungannya ke Cobargo, New South Wales (NSW) salah satu negara bagian yang terparah terpapar kebakaran hutan. Ia harus meninggalkan acara dialog dengan para korban setelah sejumlah massa berteriak marah karena Morrison dinilai lamban dalam penanganan kebakaran hutan yang telah menimbulkan korban jiwa.

Sejak September, kebakaran hutan di Australia menewaskan 18 orang dan merusak lebih dari 1.200 rumah di negara bagian NSW dan Victoria yang berdekatan. Dalam seminggu terakhir 17 orang dinyatakan hilang. Warga berang karena PM Morrison dinilai kurang peduli dalam penanganan korban bencana.

Warga merasa diperlakukan tak adil

Morrison tengah melakukan kunjungan dan berdialog dengan korban kebakaran di Cobargo, New South Wales sejak wilayah itu terpapar kebakaran yang parah pada Senin malam 31 Desember 2019. Kebakaran itu menewaskan seorang petugas pemadam kebakaran dan anaknya. Morrison segera diselamatkan ke dalam mobil untuk menghindari amuk massa, yang terus berteriak dan mengejeknya tak becus menangani kebakaran.

"Pulang saja ke Kirribilli. Kenapa tak sekalian saja Kirribilli terbakar saat pesta kembang api," ucap warga yang marah. Sementara warga yang lain mengeluhkan lambannya bantuan pemerintah mencapai kota Cobargo.

"Ini tidak adil. Kami benar-benar dilupakan. Setiap kali daerah ini terkena bencana atau kebakaran, kami tidak mendapatkan apa-apa," ucap warga itu. "Mungkin kalau kami tinggal di Sydney atau di pantai utara, tentu kami akan mendapatkan banyak kiriman sumbangan," ucap warga itu lagi.

Kebakaran Hutan di AustraliaKunjungan PM Australia Scott Morrison ke Cobargo di New South Wales mendapat tantangan dari warga. Mereka marah karena Morrison dinilai tak peka terhadap kebakaran. (Foto: BBC News|ABC News)

Kepada ABC News, Morrison menyatakan bisa memahami kemarahan warga yang dilanda kebakaran. "Saya mengerti bagaiamana perasaan mereka yang telah kehilangan segalanya. Untuk itu saya datang ke sini untuk melihat sendiri bagaimana penderitaan korban bencana dan memberikan keyakinan bahwa pemeritah peduli kepada mereka," ucapnya.

Cobargo paling parah

Morrison sebelumnya sempat dikecam karena berliburan ke luar negeri disaat Australia tengah mengalami bencana kebakaran. Ia pun buru-buru kembali ke Australia. Ia mendapat kritikan karena tetap membiarkan Sydney menggelar pesta kembang api di malam tahun baru meskipun telah ada petisi larang pesta kembang api.

Cobargo menjadi salah satu kota di negara bagian New South Wales yang paling parah terpapar kebakaran. Seluruh jalan utama di kota ini rusak dilalap api. Salah satu peristiwa tragis terjadi ketika jasad petani Patrik Salway dan ayahnya yang berusia 63 tahun Robert Salway ditemukan oleh istri Robert terjebak di dalam rumah. Ayah dan anak itu memilih untuk tetap tinggal di dalam rumah meskipun petugas telah memintanya untuk dievakuasi.

Kebakaran Hutan di AustraliaSeorang wanita membagikan foto putrinya yang mengenakan penutup mulut dan jaket pelampung saat keluarganya mengungsi untuk menghindari kobaran api di Mallacoota. (Foto: BBC News|ABC News)

Morrison membela peran pemerintah federal dalam penanganan krisis kebakaran hutan. Dalam konferensi pers, ia meminta warga untuk bersabar menghadapi bencana kebakaran. "Saya meminta pemerintah federal agar tidak saling berselisih dalam penanganan bencana kebakaran," ucapnya.

Warga diminta bersabar

Kata Morrison lagi,"Permintaan sederhana saya adalah bersabar dan yakinlah pemerintah tidak akan tinggal diam mengatasi kebakaran. "Kita tidak bisa mengendalikan bencana alam, yang bisa kita lakukan adalah mengendalikan respon."

Kebakaran hutan yang telah melanda Australia menimbulkan gelombang panas dengan suhu di atas 40 derajat celcius (104 F) di seluruh negara bagian. Kebakaran yang paling berbahaya terjadi pada Senin pekan lalu di negara bagian Victoria dan New South Wales. Sekitar 30.000 penduduk dan turis dievakuasi dari Eas Gippsland, sebuah kawasan wisata yang paling populer. Namun proses evakuasi dianggap terlalu berisiko karena kebakaran telah merambah jalan-jalan utama.

Kebakaran hutan di AustraliaSisa-sisa bangkai mobil mobil yang terkena dampak kebakaran hutan di negara bagian New South Wales. (Foto: BBC News)

Ahli meteorologi mengatakan sistem iklim di Samudera Hindia yang dikenal dengan sebutan dipol sebagai penyebab utama dibalik panas ekstrem di Australia. Pihak berwenang mengatakan petugas pemadam kebakaran itu tewas dan dua lainnya menderita luka bakar setelah truk mereka terguling terhempas angin yang ekstrem ketika sedang berjuang memadamkan api di timur kota Albury.[]

Baca Juga:

Berita terkait
Kebakaran Hebat, Australia Keluarkan Travel Warning
Petugas pemadam kebakaran di negara bagian New South Wales, Australia mengalami kesulitan untuk memadamkan api kebakaran hutan yang berkepanjangan.
Kebakaran Hutan di Australia, Suhu di Atas 40 C
Kebakaran hutan yang melanda Australia beberapa hari menimbulkan gelombang panas dengan suhu di atas 40C.
Kebakaran Hebat, Australia Keluarkan Travel Warning
Petugas pemadam kebakaran di negara bagian New South Wales, Australia mengalami kesulitan untuk memadamkan api kebakaran hutan yang berkepanjangan.
0
Ini Daftar Lengkap Negara Peserta Piala Dunia FIFA 2022 Qatar
Daftar lengkap 32 negara yang akan bermain di putaran final Piala Dunia FIFA 2022 Qatar November - Desember 2022