Warga Kulon Progo Gempar, Alquran Dirusak OTK

Terjadi perusakan kitab suci Alquran di Desa Demangrejo, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, DIY.
Kepala Desa Demangrejo menunjukkan lokasi penemuan. (Foto: Tagar/Harun Susanto)

Kulon Progo - Terjadi perusakan kitab suci Alquran di Desa Demangrejo, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, DIY. Perbuatan yang menggemparkan warga setempat itu dilakukan oleh orang tidak dikenal, dan masih belum diketahui identitasnya.

Isi kitab ditemukan dalam kondisi terpotong kecil-kecil di sebuah kebun milik warga bernama Sukardi. Sementara sampulnya ditemukan berserakan tidak jauh dari potongan tersebut.

Kepala Desa Demangrejo Gunawan menjelaskan, Alquran yang rusak tersebut pertama kali diketahui oleh Ngatinah, usia 70 tahun, pada Selasa 16 Juli 2019. Saat itu Ngatinah mencari ayam miliknya yang disangka sudah dimangsa musang.

"Saat mencari, tidak sengaja Bu Ngatinah melihat ada benda berupa potongan Alquran di semak-semak," kata Gunawan, Rabu 17 Juli 2019.

Penemuan itu kemudian disampaikan pada menantunya, dan dilanjutkan dengan pelaporan ke takmir Masjid Banaran dan perangkat desa pada Selasa malam. Oleh perangkat desa meneruskan kepada kepolisian yang kemudian turun keesokan harinya.

Gunawan menjelaskan, diperkirakan ada delapan buah Alquran yang dirusak. Dilihat dari jumlah sampul yang ditemukan. Sedangkan lembar isinya, terpotong-potong dengan ukuran sekitar dua hingga tiga sentimeter. Diperkirakan pemotongan dilakukan dengan menggunakan gunting.

Dia menambahkan, barang bukti berupa serpihan kertas dan delapan sampul kini sudah diamankan polisi untuk proses penyelidikan. Tiga orang warga sekitar, sudah diperiksa polisi sebagai saksi, di antaranya Ngatinah dan Sukisno yang rumahnya dekat dengan lokasi.

"Sebenarnya, Pak Sukisno sekitar sebulan lalu mengaku melihat orang tak dikenal di ladang dan setelahnya juga melihat tumpukan kertas itu. Namun dia tidak memperhatikan sehingga tidak dilaporkan," ujar Gunawan.

Belum banyak yang bisa diungkap untuk sementara ini. Keterangan dari saksi nantinya akan digunakan untuk mendukung penyelidikan

Setelah penemuan mengejutkan itu, pihaknya juga langsung meminta keterangan sejumlah takmir masjid. Hasilnya, tidak ada masjid yang kehilangan kitab suci.

"Dalam waktu dekat, pemerintah desa berencana akan mengundang para tokoh masyarakat dan tokoh agama. Informasi akan diluruskan, agar tidak terjadi gejolak di masyarakat," ungkapnya.

Kepala Dukuh Banaran, Seniya menjelaskan, saat ditemukan pertama kali, isi dan sampul sudah terpisah. Isinya sudah terpotong dan berserakan, sementara sampulnya juga tergeletak tak beraturan.

"Tadi ada sekitar dua kantong plastik besar yang dibawa, dengan isi potongan mushaf Alquran," jelas Seniya.

Dia mengaku tidak mengetahui siapa pelaku yang merusak kitab suci tersebut, karena masyarakat sekitar harmonis, sementara orang gila juga tidak ada.

Peristiwa perusakan kitab suci dibenarkan polisi. Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Kulon Progo AKP Sujarwo mengatakan, pihaknya hingga kini masih berupaya mendalami kejadian tersebut.

Dia menyebut, tiga orang saksi sudah diperiksa dan potongan-potongan kecil kitab suci sudah diamankan sebagai barang bukti.

"Petugas kami sudah melakukan penyelidikan untuk mengungkap siapa pelaku dan motifnya," tutur AKP Sujarwo.

Sujarwo menambahkan, dari keterangan dan pemeriksaan, serpihan kertas mushaf Alquran ditemukan dalam potongan-potongan kecil, tergeletak di bawah sebuah pohon kelapa.

Kertas sampul sejumlah delapan buah masih utuh di dekat potongan kertas. Diduga lembaran isi kitab suci itu sengaja digunting.

"Belum banyak yang bisa diungkap untuk sementara ini. Keterangan dari saksi nantinya akan digunakan untuk mendukung penyelidikan," tuturnya.[]

Baca juga:

Berita terkait
0
Serangan ke Suharso Monoarfa Upaya Politik Lemahkan PPP
Ahmad Rijal Ilyas menyebut munculnya serangan yang ditujukan kepada Suharso Manoarfa merupakan upaya politik untuk melemahkan PPP.