Simalungun - Kondisi kesehatan 32 warga Dusun III Kandang Lombu, Panombean Hutaurung, Kecamatan Jorlang Hataran, Kabupeten Simalungun, Sumatera Utara, yang mengalami keracunan usai mengkonsumsi daging anjing, mulai membaik.
Tentang bakteri masih kami ambil sampelnya, tidak ada hubungannya sama rabies.
"Tingkat penyakit semua (pasien) sudah mengarah ke perbaikan," kata Kepala Dinas Kesehatan Simalungun Lidya boru Saragih di Puskesmas Tiga Balata, Kabupaten Simalungun, Jumat, 21 Februari 2020.
Puluhan pasien ini, kata Lidya, mengeluhkan mual-mual, muntah dan mencret. Pihaknya memastikan setelah dilakukan pemeriksaan terhadap pasien, mereka diduga memang keracunan usai menyantap daging anjing.
"Pertolongan pertama jika keracunan harus di infus, karena cairan yang keluar harus ada cairan yang masuk sebagai penggantinya. Bentuk penanganan ini yang kita lakukan, lalu memberi obat-obatan," katanya.
Pihaknya juga akan mengambil sampel daging anjing yang dimakan para pasien untuk dilakukan pemeriksaan. "Mungkin dari segi pemasakannya, atau karena lambung-lambung pasien ini tidak tahan memakannya. Memasak daging yang mentah itu kan tidak bagus, memanggang itu ada kadar matangnya lambung mengolah makanan tidak sanggup," katanya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Tiga Balata Amran Situmorang mengatakan sampel daging anjing yang tersisa akan di cek kembali. Ia menegaskan anjing dengan virus rabies sama sekali tidak menyebabkan keracunan.
"Tentang bakteri masih kami ambil sampelnya, tidak ada hubungannya sama rabies. Bakteri bisa (muncul) karena kurang masaknya daging," tuturnya.
Terpisah, Anggota DPRD Simalungun Bernhard Damanik meminta Pemkab Simalungun lebih memperhatikan kesehatan hewan. Ia berharap dinas terkait melakukan berbagai penyuluhan kepada masyarakat.
"Pemkab Simalungun kami minta intens melihat kesehatan makanan dan binatang-binatang yang bisa dikonsumsi masyarakat. Jadi masyarakat tahu makanan yang sehat untuk tubuhnya sendiri," katanya.
Sebelumnya, 32 orang mengalami keracunan setelah menyantap daging anjing, 22 orang dewasa dan 10 orang anak-anak, Rabu, 19 Februari 2020. Sehari setelah menyantap daging anjing, tepatnya pada Kamis 20 Februari 2020, mereka mengalami gejala mual-mual dan sakit perut. Saat ini, puluhan pasien itu masih dirawat di Puskesmas Tiga Balata. []