Warga BKT Jakarta Timur Protes Ada Limbah Terbang

Warga di sekitar bantaran Sungai Banjir Kanal Timur (BKT), Ujung Menteng, Jakarta Timur, memprotes adanya busa limbah detergen terbang ke rumah.
Peserta Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) kawasan Banjir Kanal Timur (BKT), Duren Sawit, Jakarta Timur, menyaksikan fenomena kemunculan busa yang serupa salju, Minggu (28/6/2020). (foto: ANTARA/Andi Firdaus).

Jakarta - Warga di sekitar bantaran Sungai Banjir Kanal Timur (BKT), Ujung Menteng, Jakarta Timur, memprotes adanya busa limbah detergen yang beterbangan ke rumah mereka. 

"Busanya bau. Terus hampir setiap hari ada saja yang terbang ke teras rumah," kata warga RT0/RW 04/04 Ujung Menteng, Fatimah (42), di Jakarta, Sabtu, 5 Juli 2020. 

Kalau ada angin kencang saja, busanya terbawa, terus nempel ke mana-mana.

Kemunculan busa serupa salju di aliran BKT dilaporkan terjadi sejak Sabtu, 27 Juni 2020. Namun, hingga Sabtu sore, 4 Juli 2020 situasi itu belum juga mereda. 

Baca juga: Jalanan di Jakarta Timur yang Kebanjiran

Busa tersebut hanya muncul di pintu air, lalu terbawa arus. Bahkan pantauan di lokasi, busa semakin meluas hingga pintu air Malaka Sari dan Kebon Nanas, Jakarta Timur.

"Busa ini sudah ada semingguan di sini. Kadang ada, kadang hanyut," kata warga lainnya, Talita (25). 

Pedagang tahu goreng di bantaran BKT itu juga kerap menyaksikan busa dari sungai beterbangan. "Kalau ada angin kencang saja, busanya terbawa, terus nempel ke mana-mana," katanya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Andono Warih mengatakan gumpalan busa putih terjadi karena endapan detergen limbah rumah tangga yang terangkat turbulensi arus. Busa itu muncul di sekitar Pintu Air BKT WEIR - 1 Malaka Sari, Kelurahan Malaka Sari, Duren Sawit.

Baca juga: Kader PDIP Jakarta Timur Murka Bendera Dibakar Pedemo

"Fenomena turbulensi aliran akibat ketinggian yang berbeda dari sisi yang berlawanan dan dipicu oleh penutupan Pintu Air Weir 1 Malaka Sari," katanya di Jakarta, Minggu, 28 Juni 2020.

Sementara, Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University, Prof Ety Riani mengatakan pencemaran sungai di wilayah DKI Jakarta sangat tinggi terutama berasal dari limbah domestik rumah tangga, salah satunya detergen. 

"Saya kira hampir semua sungai di Jabodetabek kandungan limbah detergennya sangat tinggi," kata Prof Ety.

Prof Ety mengatakan ada 13 sungai di wilayah DKI Jakarta yang bermuara ke Teluk Jakarta. Setiap sungai membawa bahan pencemar dari hulu sampai hilir. Salah satu sungai yang ditelitinya cukup lama adalah Sungai Ciliwung dengan mengukur kandungan limbah nitrat dan nitrit amonia, kemudian fenol dan detergen. 

"Detergen itu sampai 900 kilogram per hari beban pencemarannya, berasal dari limbah domestik. Begitu sampai di Jakarta beban pencemarannya sudah jadi ton," katanya. []

Berita terkait
Suatu Pagi di Gerai Emas Aneka Tambang Jakarta Timur
Dio mahasiswa, Anto Wibowo pensiunan, Wawan karyawan. Ini cerita mereka suatu pagi mengantre di gerai emas Aneka Tambang di Pulo Gadung Jakarta.
Banjir Terjang Jakarta Timur saat Pandemi Covid-19
Di tengah pandemi virus corona atau Covid-19, ratusan rumah warga di Jakarta Timur diterjang banjir.
Dor! Rutan Cipinang Jakarta Timur Ditembaki Orang
Rumah tahanan (rutan) Cipinang, Jatinegara, Jakarta Timur ditembaki orang tak dikenal. Kasus ini sedang diselidiki Polres Metro Jaktim.
0
LaNyalla Minta Pemerintah Serius Berantas Pungli
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta pemerintah serius memberantas pungutan liar (pungli). Simak ulasannya berikut ini.