Wapres Sebut Santri Mampu Bantu Kembangkan Ekonomi Syariah

Wapres RI Ma’ruf Amin menyebut santri mampu bantu kembangkan ekonomi dan keuangan syariah yang kini jadi penopang kekuatan ekonomi Indonesia.
Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin. (Foto: Tagar/Instagram/@kyai_marufamin)

Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia Ma’ruf Amin menyebut santri mampu bantu kembangkan ekonomi dan keuangan syariah yang kini telah menjadi salah satu penopang kekuatan ekonomi nasional di Indonesia.

“Komitmen untuk memperkuat pembangunan ekonomi syariah di Indonesia perlu terus kita perkuat dan teguhkan dengan kaum santri sebagai bagian penting dari masyarakat ekonomi syariah,” ujarnya dalam sambutan Peringatan Hari Santri Nasional dan Peluncuran Logo Baru Masyarakat Ekonomi Syariah di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat, 22 Oktober 2021.


Harapan kita potensi ekonomi dan keuangan syariah Indonesia yang sangat menjanjikan ini dapat dioptimalkan demi kesejahteraan umat dan Indonesia menjadi pemain utama ekonomi keuangan syariah dunia.


Sejak 2020, perkembangan ekonomi syariah di Tanah Air terus tumbuh secara signifikan meski pandemi Covid-19 masih menerpa Indonesia hingga saat ini. Hal ini dapat dilihat dari kemajuan sektor industri produk halal dan potensi keuangan syariah nasional yang memberikan nilai tambah bagi perekonomian Indonesia.

Berdasarkan laporan Islamic Finance Development Indicator (IFDI) tahun 2020, Indonesia masuk dalam jajaran 5 besar dari 175 negara berdasarkan nilai asetnya dengan mencapai US$ 3 miliar. Sementara itu, peringkat pertama dipegang oleh Arab Saudi yang nilai asetnya mencapai US$ 17 miliar, Iran US$ 14 miliar, Malaysia US$ 10 miliar, dan Persatuan Emirat Arab US$ 3 miliar.

Di tahun yang sama, ekonomi syariah Indonesia juga berhasil menempati peringkat keempat dunia dalam laporan terakhir The State of Global Islamic Economic Indicator Report.

“Kita meyakini bahwa posisi Indonesia masih sangat mungkin untuk meningkat lagi, bahkan menjadi pemain kunci industri keuangan syariah dunia,” katanya.

Undang-undang Nomor 18 Tahun 2019 menempatkan pesantren pada posisi strategis sebagai lembaga pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat. 

Selain dapat mencetak penerus utama dan tokoh dakwah yang mengikuti perkembangan zaman di tengah arus digitalisasi, Ma’ruf juga berharap lembaga ini dapat menjadi pusat ekonomi masyarakat lewat adanya pengembangan dibidang keuangan, seperti bank wakaf mikro, BMT, dan ultra mikro lainnya.

“Sebagai pendukung upaya pesantren mengembangkan usaha dibidang perdagangan, perikanan, pariwisata, serta pertanian sayur-sayuran dan buah buahan yang hasilnya bahkan sudah ada yang sudah diekspor, program pemerintah melalui akselerasi ekonomi kerakyatan berbasis pesantren dan komunitas diharapkan bisa mendorong kebangkitan UMKM dan mempercepat pemulihan ekonomi nasional,” ujar Ma’ruf.

Ia juga mengungkapkan sinergi, kolaborasi, dan kemitraan antara pelaku usaha besar dengan pelaku usaha mikro, kecil, dan ultra mikro yang ada, harus diperkuat dengan mengembangkan halal value chain yang diharapkan mampu mewujudkan pemerataan kesejahteraan masyarakat.

“Harapan kita, potensi ekonomi dan keuangan syariah Indonesia yang sangat menjanjikan ini dapat dioptimalkan demi kesejahteraan umat dan Indonesia menjadi pemain utama ekonomi keuangan syariah dunia,” ujarnya.

(Eka Cahyani)

Berita terkait
Pengamat Soroti Kinerja Maruf Amin Selama Dampingi Jokowi
Fernando Emas menyarankan Maruf Amin mundur dari jabatannya sebagai Wakil Presiden atau Wapres Indonesia.
Wapres Maruf Amin Bantah Wakaf Uang Dirampok Pemerintah
Wakil Presiden Ma’ruf Amin menegaskan tidak ada niat Pemerintah untuk mengambil dana wakaf atas Gerakan Nasional Wakaf Uang (GNWU).
Maruf Amin Jelaskan 3 Kebijakan Pemerintah Tangani Corona
Wakil Presiden Maruf Amin mengatakan pemerintah sudah mengeluarkan tiga kebijakan untuk penanganan kasus virus Corona
0
Pandemi dan Krisis Iklim Tingkatkan Buruh Anak di Dunia
Bencana alam, kelangkaan pangan dan perang memaksa jutaan anak-anak di dunia meninggalkan sekolah untuk bekerja