Jakarta - Banyaknya jaringan sindikat narkotika yang beroperasi dengan menyelundupkan narkoba melalui jalur laut, yang berimplikasi meningkatnya kawasan bahaya narkoba di seluruh Indonesia.
Hal itu diungkapkan Wakil Presiden Ma'ruf Amin dalam dalam peringatan Hari Anti Narkotika Internasional 2021 secara virtual, Senin, 28 Juni 2021.
Peredaran narkoba jenis baru seperti tembakau gorila pun disorot orang nomor dua di Indonesia itu.
Narkoba, kata Ma'ruf Amin, kerap disalahgunakan oleh penduduk usia produktif antara 15 hingga 64 tahun. Hal ini menjadi salah satu permasalahan penanggulangan narkoba yang masih dihadapi di Tanah Air.
"Peredaran narkoba sudah merambah hingga desa‐desa serta melibatkan kalangan perempuan dan anak-anak baik sebagai kurir maupun penyalahguna," ujarnya.
Dia menjelaskan, kantor PBB urusan obat-obatan dan kejahatan atau UNODC dalam laporan terbarunya yang dirilis tanggal 24 Juni 2021 menyebutkan sekitar 275 juta orang di seluruh dunia menggunakan narkoba pada 2020.
Peredaran narkoba sudah merambah hingga desa‐desa serta melibatkan kalangan perempuan dan anak-anak baik sebagai kurir maupun penyalahguna.
Antara tahun 2010-2019 jumlah orang yang menggunakan narkoba meningkat sebesar 22 %. Sementara secara global jumlah pengguna narkoba diperkirakan meningkat 11 % sampai 2030.
"Hasil Survei Penyalahgunaan Narkoba Tahun 2019 oleh BNN bersama LIPI menunjukkan bahwa angka prevalensi penyalahguna narkoba di Indonesia mencapai 1,80 % atau sekitar 3.419.188 jiwa. Sehingga dapat dikatakan terdapat 180 dari tiap 10.000 penduduk Indonesia berumur 15 hingga 64 tahun terpapar memakai narkoba," katanya. []
Baca Juga: Pandemi Covid-19 Dorong Penyalahgunaan Narkoba di Dunia