Wanita Banting Alquran di Makassar Terancam 5 Tahun Bui

Wanita pelempar Alquran di Makassar terancam lima tahun penjara. Dia akan dijerat dengan pasal penistaan agama.
Pelaku pelempar Alquran di Makassar meminta maaf kepada warga Sulsel dan seluruh umat Islam di Indonesia. (Foto: Tagar/Lodi Aprianto)

Makassar - Jajaran Kepolisian Resor Pelabuhan Makassar kini menetapkan Ince Nikmatullah, pelempar Alquran yang viral di media sosial Makassar, sebagai tersangka kasus penistaan agama. Polisi sebut, wanita berumur 40 tahun itu terancam pidana selama lima tahun penjara.

Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Pol Mas Guntur Laupe mengatakan Ince telah terbukti bersalah dengan melakukan penistaan agama. Dia telah melempar dan bahkan hendak merobek kitab suci Alquran.

Kalau dalam keadaan sadar, si perempuan itu melemparkan Alquran, memang sudah bisa dikatakan penistaan agama.

"Pelaku dijerat pasal 156 a tentang penistaan agama. Dengan ancaman hukuman pidana lima tahun penjara," kata Guntur saat jumpa pers di Mako Polres Pelabuhan, Jumat 10 Juli 2020.

Jenderal polisi bintang dua ini menegaskan pihak akan betul-betul mengusut tuntas kasus ini. Guntur meminta agar masyarakat tidak terpancing dan melakukan hal-hal tidak diinginkan. Karena kasus ini adalah murni kasus pribadi dan harus dipertanggung jawabkan.

"Saya berharap masyarakat tidak terpancing, ini masalah pribadi dan kasus ini tetap akan di proses secara hukum. Percayakan kepada kami, dalam waktu dekat akan kami serahkan ke JPU dan terancam hukuman lima tahun penjara," ucapnya.

Terpisah, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Makasasar, KH Baharuddin menerangkan, kasus ini merupakan perbuatan pribadi dan akan di pertanggung jawabkan oleh pelaku secara hukum.

Olehnya itu, Baharuddin meminta kepada seluruh masyarakat agar tak ada lagi yang bereaksi hingga melakukan unjuk rasa terkait kasus ini.

"Perisitiwa ini termasuk terlambat saya terima. Baru tadi disampaikan dan sekaligus di undang ke sini. Saya Ketua MUI, karena sudah ditangani oleh polisi, sehingg saya juga sudah telepon ke sekretaris untuk menyampaikan kepada semua ketua MUI se Kecamatan Makassar, bahwa ini masalah sudah ditangani oleh polisi," katanya.

Baharuddin meminta, agar peristiwa ini tidak lagi terulang kembali. Dan menurut dia, jika wanita memang betul-betul sadar melakukan hal tersebut, sehingga ia pantas dijerat dengan penistaan agama.

"Kalau dalam keadaan sadar, si perempuan itu melemparkan Alquran, memang sudah bisa dikatakan penistaan agama. Hanya kita tidak tahu ini, apakah betul-betul perempuannya itu beragama Islam atau agama lain. Kalau dia ini beragama Islam, ketika ia melempar dan dalam keadaan sadar atau emosi itu masalahnya. Jadi harus diproses hukum," ucapnya.

Pelaku Minta Maaf

Wanita Pelempar AlquranWanita yang melempar Alquran di Kota Makassar. (Foto: Tagar/Lodi aprianto)

Sebelumnya, Ince Nikmatullah, wanita pelempar Al-Quran yang viral di sosial media di Makassar, hanya bisa terdiam dan menangis, ia menyesali perbuatannya.

Wanita berumur 40 tahun itu, mengaku melempar Alquran karena kesal dan emosi adanya warga yang kerap main domino didekat rumahnya.

Dihadapan petugas, Ince Nikmatullah meminta maaf kepada masyarakat Makassar, khususnya umat muslim dengan perbuatannya itu. Ia mengaku khilaf dan siap bertanggung jawab serta menjalani proses hukum. []

Berita terkait:

Berita terkait
Kebakaran di Makassar, Pemilik Rumah Tewas Terpanggang
Pemilik rumah di Jalan Beringin Timur Makassar tewas terpanggang saat rumahnya terbakar, Kamis 9 Juli 2020.
Anggaran KPU di Pilkada Makassar Rp 84,2 Miliar
KPU Kota Makassar mendapatkan anggaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Makassar 9 Desember nanti sebesar Rp 84,2 miliar lebih.
Tarif Rapid Test di Bandara Makassar Rp 150 Ribu
Biaya rapid test di Bandara Internasional Hasanuddin Makassar mengalami penurunan harga dari semula Rp 375 ribu sekarang menjadi Rp 150 ribu.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.