Jakarta - Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigras (Wamendes PDTT) Budi Arie Setiadi berdialog tentang kemaritiman dalam rangka peringatan hari Dharma Samudera di Dermaga Kolinlamil, Jakarta.
Dalam kegiatan tersebut, Wamendes PDTT menyampaikan bahwa sekitar 367 ribu hektar luas lautan Indonesia dengan 10.743 desa nelayan sangat berpotensi besar tetapi juga menjadi sebuah tantangan dalam mengembangkan potensi itu.
Jadi 367 ribu hektar lautan ini belum semuanya digarap. Membangun indonesia seharusnya dari kemaritiman, karena laut itu bukan kendala kita tapi sebuah kekuatan kita.
"Jadi bisa dibayangkan, ada puluhan ribu desa nelayan dan ini tentu saja mempunyai tantangan dan peluang yang luar biasa. Namun, sangat disayangkan jika ternyata masih banyak potensi laut kita memang belum sepenuhnya dimaksimalkan atau digarap dengan baik," tutur Wamendes Budi pada Kamis, 14 Januari 2021.
Dengan berbagai pengembangan dan teknologi baru Wamendes Budi berharap dapat menjadi salah satu kekuatan dilaut bagi desa-desa dan kabupaten yang memiliki lautan. Sebab, laut bisa menjadi potensi pengembangan ekonomi pertama di masa depan.
"Jadi 367 ribu hektar lautan ini belum semuanya digarap. Membangun indonesia seharusnya dari kemaritiman, karena laut itu bukan kendala kita tapi sebuah kekuatan kita," sebut Wamendes PDTT.
"Karena itulah kita mengharapkan dalam pembangunan desa dan daerah-daerah di Indonesia khususnya yang memiliki lautan ini bisa turut bekerjasama dengan korps AL khususnya dalam mengembangkan potensi maritim dan menjadikan desa-desa yang disekitar laut semakin makmur," sambungnya.
Sementara Kemendes PDTT, akan terus berupaya agar terjadi percepatan pembangunan desa dengan langkah akselerasi perikanan di desa yakni pembangunan infrastruktur konektivitas dari pasar sampai ke desa nelayan untuk mengurangi biaya investasi ke desa.
- Baca juga : Wamendes Budi Ari Ajak Pemuda Membangun Desa
- Baca juga : Wamendes: Kawasan Wisata Perlu Diperkaya Kuliner & Souvenir
Selain itu, juga melakukan pembangunan berbasis kawasan dan produk unggulan perikanan untuk meningkatkan skala ekonomi.
"Akselerasi lainnya seperti pelatihan nelayan dengan kerjasama pelatihan oleh korporasi agar terbuka dengan produksi yang berkualitas dan melakukan pengolahan pasca panen dan kerjasama dengsn pasar induk dan ecommerce untuk meningkatkan nilai tambah produk perikanan," tegasnya. []