Jakarta – Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, (Wamendes PDTT) Budi Arie Setiadi mengatakan, per 2 November 2020 Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa telah tersalur lebih dari 18 Triliun rupiah.
“Dana desa untuk BLT yang sudah tersalur mencapai Rp18 Triliun lebih. Ini merupakan salah satu kegiatan pendukung resiliensi ekonomi desa, melalui BLT Dana Desa,” kata Wamendes saat menjadi pembicara kunci pada Kajian Desa secara virtual bersama Tv Desa di Jakarta, Selasa 3 November 2020.
BLT Dana Desa yang telah tersalurkan itu telah menyentuh lebih dari 8 juta Keluarga Penerima Manfaat di perdesaan. Menurut Wamendes Budi, BLT Dana Desa merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan daya beli dan daya ungkit ekonomi masyarakat desa.
Tak hanya BLT, Wamendes Budi menjelaskan, dana desa di tengah pandemi covid-19 ini juga digunakan untuk kegiatan Padat Karya Tunai Desa (PKTD) yang tujuannya agar bisa memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat desa.
Dana desa untuk BLT yang sudah tersalur mencapai Rp18 Triliun lebih. Ini merupakan salah satu kegiatan pendukung resiliensi ekonomi desa, melalui BLT Dana Desa.
“Maka sesuai arahan Presiden, dana desa dialokasikan untuk tiga hal yakni BLT, PKTD, dan berbagai program sosial untuk mendukung jaring pengaman sosial bagi masyarakat perdesaan,” jelasnya.
Sementara persentase pencairan dana desa yang masuk ke Rekening Kas Desa pada 2020 lebih tinggi dari 2019. Per 24 Oktober 2020 pencairan dana desa sebesar 80,87%, lebih tinggi dibanding pencairan dana desa per 24 Oktober 2019 sebesar 61,54%.
- Baca Juga : Wamendes Budi Arie: BUMDes Motor Penggerak Perekonomian Desa
- Baca Juga : Wamendes Budi Arie Minta Pemuda Kembali ke Sektor Pertanian
“Ada perbandingan year on year, tahun 2019 dengan tahun 2020. Per 24 Oktober, kita bisa lihat, dana desa yang cair ke rekening desa itu sudah mencakup 80,87 persen, lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya,” ungkapnya. []
