Wamen PUPR Jenguk Korban Penyerangan OTK di Papua

John Wempi Wetipo menjenguk dua korban penyerangan sekelompok orang tak dikenal saat mensurvei Jalan Trans Papua.
Wamen PUPR John Wempi Wetipo (tengah) didampingi Kepala Balai BPJN wilayah XVIII Papua, Osman Marbun (kiri) saat berada di RS Provita Jayapura, Minggu 27 Oktober 2019. (Foto: Tagar/Paul Manahara Tambunan)

Jayapura – Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), John Wempi Wetipo menjenguk dua korban penyerangan sekelompok orang tak dikenal saat mensurvei Jalan Trans Papua di Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua, Jumat 25 Oktober 2019 lalu.

Dua korban itu yakni Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah V Puncak Jaya, La Hanafi, 51 tahun, terkena anak panah di punggung tembus paru, dan Heri Agus Suprianto, 50 tahun, karyawan dari PT Agung Mulia Iriana, terkena anak panah di bagian leher depan.

Kondisi keduanya telah membaik, namun masih menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Provita, Kota Jayapura.

Dalam kunjungan ke Papua usai dilantik di Jakarta oleh presiden, Wempi Wetipo didampingi Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional XVIII Papua, Osman Marbun, anggota DPR RI Kamaruddin Watubun, dan sejumlah staf Kementerian PUPR.

Mereka menjenguk kedua korban sebelum bertolak ke Jayawijaya, Minggu 27 Oktober 2019.

Menurut JWW sapaan akrab Wamen PUPR ini, kedatangannya di Jayapura untuk memastikan kondisi kesehatan kedua pasien di RS Provita Jayapura. Penjelasan dokter yang menangani kedua korban, kata Wetipo, kondisi keduanya membaik dan stabil.

"Komitmen kita hari ini datang untuk melihat pasien untuk memastikan kondisinya. Kalau bisa dirujuk ke Jakarta, segera laksanakan. Namun, pihak dokter RS Provita Jayapura mampu menangani. Masa observasi tiga hari lagi akan baik," kata dia.

Ada luka benda tumpul dan luka panah

Wempi berharap kedua korban segera pulih sehingga dapat kembali ke lapangan untuk melaksanakan tugas. Ia pun mengharapkan dokter memberikan penanganan maksimal kepada korban.

"Supaya mereka bisa kembali ke lapangan untuk melaksanakan tugas," katanya.

Tim Medis RS Provita Jayapura, dokter Hens Teethol mengemukakan, kondisi kedua pasien telah stabil. Salah satu pasien telah sadar, sedangkan satu pasien lagi masih dalam pengaruh obat anastesi. "Kondisi sudah stabil," katanya.

Hens menuturkan, sejak dirujuk ke RS Provita keduanya mengalami luka panah pada bagian dada sebalah kanan. "Ada luka benda tumpul dan luka panah, tetapi kronologisnya tidak tahu seperti apa," tuturnya.

Penanganan medis kedua pasien juga dibantu tim medis Rumah Sakit Apung dan Dinas Kesehatan Papua. "Kami rasa tidak perlu dirujuk ke luar Papua, karena sudah ada bantuan tim medis," kata Hens.

Di tempat yang sama, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional XVIII Papua, Osman Marbun menceritakan kronologis kejadian.

Di mana, kedua korban bersama tujuh orang diserang sekitar 25 orang yang tak dikenal ketika sedang melaksanakan survei Jalan Trans Papua dari Deikai ke Kenyam, Kabupaten Nduga di Jalan Gunung pada pukul 16.00 WIT.

"Sembilan orang tersebut menumpang di bagian bak terbuka sebuah kendaraan truk dalam melaksanakan kegiatan survei jalan," terangnya.

Saat melaksanakan survei, salah satu pegawai mengambil video sekitar lokasi jalan Trans Papua. Puluhan warga yang tak terima dengan pengambilan gambar ini kemudian mengejar truk tersebut.

"Perjalanan baru mencapai jarak 4 kilometer, truk yang mengangkut tujuh orang ini kembali dari lokasi survei karena sudah diikuti puluhan orang. Tiba-tiba massa melepaskan panah ke arah truk dan segera melarikan diri ke arah hutan," beber Osman.

Insiden ini menyebabkan La Hanafi terkena panah di dada tembus hingga paru-paru dan Heri terkena di bagian pundak.

"Keduanya sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Daerah Deikai, sebelum akhirnya dirujuk ke RS Provita Jayapura," tuturnya.

Sementara itu, Polres Yahukimo masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku serta motif penyerangan itu.[]

Berita terkait
2 Karyawan Istaka Karya Selamat dari Serangan KKB di Papua
Dua karyawan PT Istaka Karya (Persero) berhasil selamat walaupun menderita luka tembak.
Empat Kantor di Kabupaten Yalimo Papua Dibakar OTK
Empat kantor Pemerintah Kabupaten Yalimo, Papua, dibakar sekelompok orang tak dikenal.
John Wempi Wetipo Calon Wakil Menteri Asal Papua
Dari sekian banyak calon menteri itu terdapat nama John Wempi Wetipo asal Papua.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.