Wali Kota Hendrar Prihadi Sebut Budaya Tionghoa Bagian Dari Semarang

Wali Kota Hendrar Prihadi sebut budaya Tionghoa bagian dari Semarang. “Warak Ngendog simbol keterwakilan budaya Tionghoa dalam budaya Semarang,” ujarnya.
ANGPAU UNTUK LANSIA: Warga lanjut usia (lansia) menerima angpau dari para pengurus Yayasan Kelenteng Tay Kak Sie, di Semarang, Jawa Tengah, Minggu (4/2). Pemberian angpau kepada sekitar 2.000 lansia tersebut sebagai bentuk kepedulian pada sesama yang sekaligus mengawali rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek 2569. (Foto: Ant/R Rekotomo).

Semarang, (Tagar 9/2/2018) – Budaya Tionghoa merupakan bagian dari budaya masyarakat Indonesia, khususnya budaya masyarakat Semarang.

"Masyarakat Tionghoa masuk ke Semarang kurang lebih 600 tahun lalu di daerah pesisir di Mangkang," sebut Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi saat mengunjungi Kelenteng Tay Kak Sie di Gang Lombok Semarang, Rabu (7/2).

Politikus PDI Perjuangan yang akrab disapa Hendi itu menjelaskan, bukti lainnya adalah hewan mitologi yang menjadi ikon Kota Semarang, yakni Warak Ngendog yang merupakan perpaduan berbagai budaya.

Warak Ngendog, kata dia, merupakan hewan mitologi berkepala naga yang menjadi simbol keterwakilan budaya Tionghoa dalam budaya Semarang, selain budaya Arab dan Jawa.

"Saya ke sini ke Kelenteng Tay Kak Sie sebagai bagian upaya untuk memastikan persiapan perayaan tahun baru Imlek berjalan lancar, meriah, aman, nyaman, dan kondusif," ujarnya.

Kelenteng Tay Kak Sie, kata dia, merupakan salah satu kelenteng tertua di Kota Semarang yang didirikan pada 1746 yang membuktikan masyarakat Tionghoa yang sudah lama mendiami Kota Atlas.

Oleh karena itu, menurut orang nomor satu di Kota Semarang itu, perayaan Imlek menjadi agenda yang penting karena budaya Tionghoa telah lama menjadi bagian budaya masyarakat Indonesia, khususnya Semarang.

Ia menjelaskan, Kelenteng Tay Kak Sie Semarang setiap tahun juga menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk menyemarakkan perayaan tahun baru Imlek, salah satunya pembagian bingkisan dan angpau kepada masyarakat kurang mampu.

Setidaknya ada 1.250 angpau dan bingkisan yang sudah disiapkan oleh Yayasan Kelenteng Tay Kak Sie Semarang untuk dibagikan kepada masyarakat pada perayaan Imlek tahun ini.

Hendi menambahkan, perayaan Imlek di Kota Semarang pada tahun ini akan terkonsentrasi pula di dua titik, yakni Wotgandul Timur di kawasan Pecinan dan Kelenteng Sam Poo Kong Semarang.

"Nanti pada 12-14 Februari 2018 akan diselenggarakan Pasar Imlek Semawis yang rangkaiannya festival lumpia, jamuan makan tuk panjang, hingga pengobatan gratis di kawasan Wotgandul Timur Semarang," kata dia.

Ia menyebutkan, untuk perayaan Imlek di Kelenteng Sam Poo Kong Semarang, berlangsung pada 16 Februari 2018 yang akan diramaikan dengan berbagai kegiatan di destinasi wisata itu. (ant/yps)

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.