Walah, Karyawan Microsoft Akan Work From Home Selamanya

Microsoft Corporation telah menyiapkan sebuah opsi untuk karyawan bekerja dari rumah (work form home) secara permanen dengan persetujuan manajer.
Microsoft Corporation menyiapkan opsi untuk karyawan bekerja dari rumah (work from home) secara permanen dengan persetujuan manajer. (Foto: Tagar/Getty Images/Microsoft).

Jakarta - Ini kabar menggembirakan atau tidak ya buat karyawan Microsoft Corporation. Perusahaan multinasional Amerika Serikat ini telah menyiapkan sebuah opsi untuk karyawan  bekerja dari rumah (work from home) secara permanen dengan persetujuan manajer.

Tujuan kami adalah untuk mengembangkan cara kami bekerja dari waktu ke waktu dengan niat - dipandu oleh input karyawan.

Langkah ini sepertinya meniru apa yang akan dilakukan raksasa teknologi AS, Facebook dan Twitter, yang menyebutkan bahwa pekerjaan jarak jauh akan menjadi opsi permanen. Hal ini menyusul peralihan cepat dari pekerjaan kantor yang dipicu oleh pandemi Covid-19.

Seperti diberitakan dari BBC News, Sabtu, 10 Oktober 2020, namun manajemen Microsoft tak memungkiri masih membutuhkan banyak pekerja yang hadiri secara fisik. Disebutkan bahwa beberapa peran akan terus membutuhkan kehadiran staf langsung, seperti mereka yang membutuhkan akses ke perangkat keras. Namun banyak juga staf yang dapat bekerja paruh waktu dari rumah, tanpa memerlukan persetujuan formal dari manajer mereka

"Tujuan kami adalah untuk mengembangkan cara kami bekerja dari waktu ke waktu dengan niat - dipandu oleh input karyawan, data, dan komitmen kami untuk mendukung gaya kerja individu dan kebutuhan bisnis sambil menjalankan budaya kami," kata juru bicara Microsoft tentang panduan baru tersebut, yang dia kata akan berlaku untuk staf Inggris juga.

Logo FacebookIlustrasi- Dua orang sedang bermain laptop di bawah logo Facebook. (Foto: Antara/REUTERS/Dado Ruvic/aa)

Menurut Kantor Statistik Nasional Amerika Serikat, pada April, lebih dari 46 persen pekerja melakukan pekerjaan dari rumah. Namun jumlah itu turun menjadi 42 persen di bulan Mei dan turun lagi menjadi sekitar 35 persen di Agustus. Hal ini berdasarkan penelitian yang dilakukan Profesor Nicholas Bloom, yang mengamati orang-orang berusia 20-64 tahun, berpenghasilan lebih dari US$ 10.000 tahun lalu.

Banyak pengusaha pada awalnya memuji perpindahan pola tersebut sebagai sesuatu yang sangat produktif. Namun seiring berlalunya waktu, beberapa kekurangan dari sistem work form home mulai muncul.

"Kurangnya pembagian antara kehidupan pribadi dan kehidupan kerja berarti terkadang Anda merasa seperti tidur di tempat kerja," kata Kepala Eksekutif Microsoft, Satya Nadella.

Profesor Bloom menyebutkan banyak yang mengincar kebijakan yang menggabungkan dua hari seminggu di rumah dengan tiga hari waktu kantor. Hal ini karena mereka menganggap tetap penting untuk rapat, membangun budaya dan loyalitas perusahaan, serta kesehatan mental dasar.

"Ekstrem radikal - jadi, bekerja penuh waktu di kantor atau penuh waktu di rumah - tidak ideal bagi kebanyakan orang," kata Profesor Bloom.

Namun ia mengatakan berharap kantor aktif kembali pra-pandemi. "Pernyataan Microsoft benar-benar sejalan dengan semua yang saya dengar. Ada cukup banyak kesepakatan yang seragam sekarang karena pandemi telah secara permanen mengubah cara kami bekerja," tutur Profesor Bloom." []

Berita terkait
Bye Microsoft! Oracle Sukses Akuisisi Tiktok di AS
Oracle disebut-sebut sukses menyalip Microsoft dalam proses akuisisi Tiktok di Amerika Serikat
Viral Berharap Donald Trump Celaka di Facebook dan Twitter
Twitter dan Facebook menerapkan aturan berbeda bagi pengguna yang berharap agar Presiden AS Donald Trump celaka akibat virus corona.
Ray-Ban Produksi Kacamata Pintar untuk Facebook
Produsen kacamata Ray-Ban akan memproduksi kacamata pintar untuk Facebook. Belum jelas fitur apa yang akan diusung pada perangkat tersebut,