TAGAR.id - Gangguan teknologi global akibat pembaruan perangkat lunak oleh perusahaan keamanan siber CrowdStrike berdampak pada hampir 8,5 juta perangkat Microsoft. Hal ini dikatakan oleh staf Microsoft dalam sebuah posting blog pada Sabtu (20/7/2024).
"Saat ini kami memperkirakan bahwa pembaruan [perangkat lunak] CrowdStrike memengaruhi 8,5 juta perangkat Windows, atau kurang dari satu persen dari seluruh mesin Windows," kata Microsoft dalam blognya.
Pembaruan perangkat lunak yang dilakukan oleh perusahaan keamanan siber global CrowdStrike, salah satu operator terbesar di industri ini, memicu masalah sistem yang menyebabkan penerbangan terhenti. Hal itu juga membuat sejumlah lembaga penyiaran berhenti mengudara, dan membuat pelanggan tidak dapat mengakses layanan seperti kesehatan atau perbankan.
“Meskipun persentasenya kecil, dampak ekonomi dan sosial yang luas mencerminkan penggunaan CrowdStrike oleh perusahaan yang menjalankan banyak layanan penting,” kata Microsoft dalam postingan blognya.
CrowdStrike telah membantu mengembangkan solusi untuk mempercepat perbaikan infrastruktur Azure Microsoft, kata Microsoft. Mereka juga menambahkan bahwa pihaknya bekerja sama dengan Amazon Web Services dan Google Cloud Platform, berbagi informasi mengenai dampak yang dilihat Microsoft di seluruh industri.
Industri perjalanan udara mulai pulih pada hari Sabtu setelah terjadinya pemadaman listrik yang mengakibatkan ribuan penerbangan dibatalkan. Insiden tersebut menyebabkan penumpang terjebak atau mengalami penundaan selama berjam-jam akibat gangguan IT yang berdampak pada operasional bandara dan maskapai penerbangan.
Delta Air Lines, salah satu maskapai penerbangan yang paling terdampak, melaporkan bahwa hingga pukul 10.00 waktu setempat atau 21.00 WIB pada Sabtu (21/7/2024), lebih dari 600 penerbangan tdibatalkan, dan diperkirakan akan ada pembatalan tambahan. (ah/ft)/Reuters/voaindonesia.com. []