Waketum IDI: Publik Figur Jangan Hasut Tak Pakai Masker

Waketum IDI mengimbau kepada publik figur agar tidak memengaruhi masyarakat untuk tidak memakai masker.
Warga Hong Kong memakai masker sebagai upaya mencegah Covid-19 di stasiun kereta bawah tanah, 11 Maret 2020. (Foto: sanfernandosun.com/AP Photo/Kin Cheung).

Jakarta - Wakil Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (Waketum IDI), Slamet Budiarto mengimbau kepada publik figur agar tidak memengaruhi masyarakat untuk tidak memakai masker saat beraktivitas keluar rumah.

"Sekali lagi publik figur, Anda jangan sekali-kali memengaruhi masyarakat tidak menggunakan masker. Karena itu sangat membahayakan bagi diri sendiri dan orang lain," kata Slamet kepada Tagar, Senin, 3 Agustus 2020.

Kepada publik figur yang menganggap Covid-19 merupakan teori konspirasi, Slamet mengatakan tidak mempersoalkannya. Namun, kata dia, yang jelas Covid-19 telah menyebabkan banyak orang meninggal di Indonesia dan dunia.

Kami tidak tahu itu [Covid-19] konspirasi atau tidak, yang kita tahu itu adalah penyakit menyebabkan orang meninggal dan sangat menular.

Misalnya di Indonesia, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyampaikan dalam situsnya total pasien yang meninggal setelah terinfeksi Covid-19 berjumlah 5.302 orang per Senin siang 3 Agustus 2020. Sedangkan kasus positif Covid-19 di Indonesia menjadi 113.134 orang, naik 1.679 kasus sejak diumumkan dalam 24 jam terakhir.

Maka dari itu, ia menegaskan agar masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19 yang ketat dalam menghadapi masa pandemi ini. Salah satunya tidak melupakan pakai masker sebagai salah satu tindakan preventif mencegah terpapar Covid-19.

"Kami tidak tahu itu [Covid-19] konspirasi atau tidak, yang kita tahu itu adalah penyakit menyebabkan orang meninggal dan sangat menular. Sehingga tugas kami [dokter dan tenaga medis] untuk mencegah penularan dan mencegah kematian [mengimbau] menggunakan masker," ujarnya.

Slamet juga menyerukan kepada masyarakat hingga publik figur untuk tidak mudah terprovokasi sehingga menciptakan sitasi pandemi Covid-19 menjadi makin gaduh. Saling mengedukasi untuk tidak cepat tersulut ketika mendapatkan berita juga perlu dilakukan, agar tingkat kebenaran suatu kabar diketahui sebelum akhirnya dibagikan dalam obrolan hingga jalur media sosial.

Belum lama ini video wawancara musisi Anji dengan Hadi Pranoto menjadi polemik di kalangan kedokteran hingga masyarakat. Wawancara itu memperkenalkan Hadi Pranoto sebagai profesor bidang mikrobiologi, sekaligus penemu obat herbal untuk Covid-19.

Narasumber yang diundang musisi bernama asli Erdian Aji Prihartanto dalam konten YouTube milik Anji bernama dunia Manji tersebut, mengklaim cairan antibodi Covid-19 yang ditemukannya bisa menyembuhkan ribuan pasien virus corona hanya dalam hitungan 2-3 hari.

Baca juga: 


Berita terkait
Aktor Serial Breaking Bad Positif Corona: Pakai Masker!
Bintang serial TV Breaking Bad yang positif terinfeksi virus corona menyerukan agar masyarakat memakai masker ketika keluar rumah.
Di Indramayu Warga Tak Pakai Masker KTP Disita
Sanksi bagi pelanggar protokol kesehatan di Indramayu saat ini masih sanksi sosial dan penyitaan kartu identitas diri berupa KTP atau SIM
Konser Pertama Metallica Setelah Pandemi Covid-19
Kapan konser pertama Metallica setelah sejumlah ajakan menggeber panggung musik ditolak akibat pandemi Covid-19?
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.