Bali - Baliho dengan foto Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, dan slogan 'Melayani Ibu Pertiwi' terpasang di hampir setiap 100 meter jalan di Bali.
Ada juga baliho berukuran lebih besar yang menampilkan foto Gus Dur dan para kiai pendiri PKB.
Semarak bendera dan atribut PKB menghiasi jalan utama sepanjang Kuta, Jimbaran hingga Nusa Dua di Bali pada Sabtu, 17 Agustus 2019.
PKB menggelar Muktamar V di Hotel Westin, Nusa Dua, Badung, Bali pada 20-22 Agustus 2019.
Banner dan baliho ucapan selamat bergambar kader partai yang dipimpin Muhaimin Iskandar ini sejak beberapa pekan lalu sudah terpampang di jalan-jalan di seputaran Jimbaran dan Nusa Dua Bali.
Di sepanjang jalan By Pass I Gusti Ngurah Rai dan jalan By Pass Nusa Dua, bendera warna hijau PKB berpadu warna merah putih terus berkibar, menjadi petunjuk menuju lokasi digelar Muktamar V PKB.
Ketua Panitia Muktamar PKB 2019, Lukmanul Khakim mengatakan, meskipun acara muktamar dibuka pada 20 Agustus, namun suasana meriah sudah terasa. Sebab, sebelum acara pembukaan, ada sejumlah kegiatan digelar.
Lukmanul Khakim menjelaskan Muktamar V PKB di Bali akan mengangkat isu-isu strategis kebangsaan, termasuk soal ekonomi kerakyatan dan peningkatan sumber daya manusia.
Muktamar juga membahas isu persatuan bangsa, juga isu kebudayaan.
Setelah forum, para kiai akan membuat rekomendasi kepada pemerintah untuk terus memperkuat basis Islam yang moderat.
Foto Gus Dur dan para pendiri PKB dalam baliho jelang Muktamar V PKB di Bali. (Foto: Tagar/Nila Sofianty)
Sebelum berlangsung kegiatan muktamar, acara digelar di antaranya Seminar Soft Skill Enterpreneur bersama UMKM se-Provinsi Bali yang digelar Fraksi PKB.
Seminar digelar Senin, 19 Agustus 2019, menghadirkan pembicara yang kompeten, di antaranya motivator kondang Yanuar Prihatin dan desainer kondang asal Bali Ni Luh Djelantik. Sedangkan pembawa acara adalah Arzeti Bilbina dan Tommy Kurniawan.
Pada hari yang sama juga digelar acara penanaman pohon mangrove dan pentas seni.
Juga digelar Forum Munas Alim Ulama se-Indonesia pada 20 Agustus 2019. Peserta forum ini adalah para ulama terkemuka, termasuk Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siradj, Prof. Nadirsyah Hosen, Gus Miftah.
Forum akan membahas masalah-masalah kebangsaan, baik politik, demokrasi, budaya, serta keagamaan.
Para Kiai juga akan melakukan diskusi mengenai argumentasi dalil tentang kepemimpinan nasional yang selaras dengan kultur masyarakat Indonesia.
"Setelah forum, para kiai akan membuat rekomendasi kepada pemerintah untuk terus memperkuat basis Islam yang moderat," kata Lukmanul kepada Tagar, Sabtu, 17 Agustus 2019.
Forum bertujuan menciptakan kehidupan bermasyarakat yang damai, tanpa ada problem terorisme, radikalisme, dan intoleransi.
Dalam kegiatan itu, jelas Lukman, para kiai juga akan melakukan syukuran karena di era Jokowi yang kedua ini, Jokowi bisa bergandeng tangan dengan KH Ma'ruf Amin yang notabene mantan Rais Aam PBNU yang terpilih sebagai wakil presiden.
"Tentu menjadi pekerjaan rumah dan sekaligus tanggung jawab moral kita semua untuk mengawal dan menyukseskan pemerintahan lima tahun mendatang," ujar Lukmanul Khakim. []
