Jakarta - Produsen ponsel pintar asal China, Vivo mengumumkan telah membentuk tim penelitian dan pengembangan konektivitas jaringan keenam atau 6G di China. Hal itu dipersiapkan untuk menghadapi kendala yang disebabkan oleh ledakan data dalam waktu dekat.
Dilansir dari Gizmochina, Rabu, 11 Maret 2020, Kepala Lembaga Penelitian Komunikasi Vivo Qin Fei mengatakan rencana ini merupakan bentuk pembuktian Vivo dalam membangun dasar untuk telekomunikasi generasi berikutnya.
"Meskipun penggunaan komersial 5G baru saja dimulai, Vivo telah meluncurkan tata letak untuk 6G, mulai mengeksplorasi teknologi generasi berikutnya," katanya.
Baca juga: Ibu Kota Baru Akan Diterapkan 5G
Baca juga: Jepang Terapkan Jaringan 6G pada 2030
Salah satu eksekutif senior Vivo juga mengatakan pihaknya telah membentuk tim khusus yang berdedikasi pada tahap awal jaringan 6G sebagai bentuk dalam menunjukkan aplikasi luas dari teknologi baru. Tim ini juga akan mulai memberikan skenario yang berbeda dalam beberapa dikusi di industri jaringan.
Vivo merupakan salah satu merek smartphone terbesar dengan jumlah pengguna jaringannya mencapai 300 juta orang dan diproyeksikan akan terus bertumbuh.
Pun demikian, inovasi yang dihadirkan Vivo ini hanya akan membantu perusahaan pada tahun-tahun mendatang, terutama pada paruh kedua dekade ini.[]