Jakarta - Juru bicara Google mengatakan untuk sementara menutup seluruh kantornya di China, termasuk di Hong Kong dan Taiwan, menyusul wabah virus corona.
Perusahaan teknologi yang berbasis di Mountain View California, Amerika Serikat (AS) itu berencana untuk menutup kantornya sesuai dengan pedoman pemerintah. Demikian dikutip dari The Verge seperti diwartakan Antara, Kamis, 30 Januari 2020.
Google juga memberlakukan pembatasan perjalanan bisnis sementara untuk terbang ke China dan Hong Kong.
Google juga menyarankan para karyawan yang saat ini berada di China, dan karyawan yang memiliki anggota keluarga dekat yang kembali dari negara itu, untuk kembali sesegera mungkin dan bekerja dari rumah selama setidaknya 14 hari sejak tanggal keberangkatan mereka.
Langkah tersebut menandai peningkatan upaya para industri teknologi untuk mengurangi risiko terkait dengan virus corona.
Batasi Perjalanan ke China
Karena hubungan dekat industri teknologi dengan China, sebagai pasar internet dan pusat manufaktur terbesar di dunia, karyawan perusahaan teknologi secara rutin melakukan perjalanan ke dan dari China, dan hampir setiap perusahaan besar di industri teknologi memiliki kantor di negara tersebut.
Meskipun Google tidak mengoperasikan banyak layanan web di China, perusahaan tersebut mempertahankan empat kantor resmi di negara itu.
Google mempertahankan kehadiran yang kuat di China sehubungan dengan produksi perangkat kerasnya, karena banyak tim produk Google yang bertanggung jawab untuk perangkat, di antaranya ponsel Pixel dan pengeras suara Google Home, untuk berkerja dengan pemasok dan pabrik China untuk produksi.
Selain Google, Apple dan Facebook juga membatasi perjalanan bisnis karyawannya ke China.
CEO Apple Tim Cook menyampaikan pengumuman tersebut secara langsung saat pertemuan dengan investor, Selasa (28/1/2020), setelah merilis laporan pendapatan kuartalannya.
Apple juga mengatakan telah menutup setidaknya satu toko ritel di China dan secara teratur mengukur suhu karyawannya, dan secara agresif membersihkan ruang ritel dan kantor.
Sejumlah perusahaan lainnya di industri elektronik, hiburan, manufaktur mobil, dan transportasi juga mulai membatasi perjalanan karyawan dan menghentikan operasi, termasuk studio film dan bahkan taman hiburan Disney. []