Viral, Rais Syuriah Serukan Warga NU Boikot JNE

Rais Syuriah PBNU serukan boikot JNE. Diduga ajakan ini berawal dari pengajian yang digelar JNE dengan mengundang pendakwah, Haikal Hassan.
Ilustrasi JNE. (Foto: Tagar/net)

Jakarta - Rais Syuriah Pengurus Besar Nadhatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Ishomuddin serukan warga NU untuk tidak menggunakan jasa pengiriman JNE. Seruan ini ia sampaikan lewat akun Facebook pribadinya yang diunggah pada Sabtu, 12 Desember 2020.

Namun Rais Syuriah termuda PBNU ini tidak menyebutkan alasan postingan tersebut, Diduga seruan itu berawal dari acara pengajian yang digelar JNE dalam rangka merayakan hari ulang tahunnya ke-30 dengan mengundang pendakwah Haikal Hassan yang juga merupakan pengikut Rizieq Shihab.

"Saya serukan kepada khususnya seluruh warga NU se-Indonesia untuk tidak menggunakan jasa JNE," tulis KH Ahmad Ishomuddin.

Unggahan kiai yang akrab disapa Gus Ishom ini viral. Berdasarkan pantauan Tagar, pada Minggu siang 13 Desember 2020, postingan ini telah dibagikan sebanyak 1.246 kali dan ditanggapi 5.634 netizen.

Postingan ini pun mendapat komentar beragam dari ratusan warganet. Kebanyakan mereka mendukung anjuran Gus Ishom ini. Seperti pemilik akun Facebook Namni N Yasin Wijaya yang menyatakan tidak akan lagi menggunakan jasa JNE.

"Siap Pak Kiai. Barusan kemarin kirim parcel lewat JNE ke Palu. Itu yang terakhir," tulis akun tersebut.

Sebelumnya juga, tagar #BoikotJNE menjadi trending topik di Twitter pada Jumat, 11 Desember-Sabtu pagi 12 Desember. 

Pemilik akun Facebook SitiDa Tahar yang merupakan seorang pengusaha mengaku kaget karena perusahaan jasa pengiriman itu mendukung kelompok intoleran. Ia mengungkapkan bisnisnya menggunakan JNE dan mengeluarkan biaya puluhan juta perbulan membayar sewa jasa kurir ini.

"Siap Kyai, saya juga kaget kereka ternyata supporter group intoleran. Padahal bisnis saya bisa bayar Rp20 jutaan sebulan pake jasa mereka (JNE). Mungkin nanti saya pake jasanya (JNE) lagi kalau kirim onta ke Arab," tulis SitiDa Tahar.

Pemilik akun Facebook Hadi Mustafa mengatakan bos JNE merupakan seorang mualaf yang perlu diberi pemahaman yang lebih tentang Islam. "Bosnya JNE mualaf kiai, mungkin belum mengerti klasifikasi muslim. Mohon kiranya dirangkul," kata dia. 

Sebelumnya juga, tagar #BoikotJNE menjadi trending topik di Twitter pada Jumat, 11 Desember-Sabtu pagi 12 Desember. 

Seruan warganet untuk memboikot JNE ini diduga karena perusahaan tersebut mengundang Sekjen Rizieq Centre Haikal Hassan pada acara pengajian dalam rangka menyambut hari ulang tahunnyan ke-30.

Baca juga: Ini Profil JNE yang Diboikot Warganet
Baca juga: Ini Penyebab Warganet Serukan Boikot JNE di Media Sosial

Sementara itu Head of Media Relations JNE Hendrianida Primanti pun menegaskan 3 hal sebagai respons dari #BoikotJNE, yaitu:

1. JNE sebagai perusahaan yang didirikan dan dimiliki oleh anakbangsa, diawali dari pemahamannya sejak didirikan 30 tahun silam oleh Founding Father JNE, Bapak H. Soeprapto Soeparno. JNE mempunyai nilai-nilai spiritual seperti kebiasaan Memberi, Menyantuni dan Menyayangi kepada anak yatim, fakir miskin, tuna netra, janda tidak mampu dan kaum dhuafa lainnya.

2. JNE sebagai perusahaan pengiriman ekspres dan logistik bersifat netral merangkul semua golongan dan tidak memandang latar belakang agama, suku, ras, dan pandangan politik sebagaimana JNE memfasilitasi seluruh kegiatan untuk mendukung 50 ribu karyawan di seluruh nusantara yang juga dari berbagai latar belakang, suku, ras, serta agama.

3. Video-video yang kami post di social media kami dalam ucapan selamat ulang tahun yang ke 30. JNE menerima ucapan selamat ulang tahun dari pihak manapun dan merupakan sepenuhnya ucapan dari tokoh publik kepada perusahaan kami, sehingga tagline 'Bahagia Bersama' dapat bermakna mengantarkan kebahagiaan ke seluruh Indonesia dan memberikan manfaat terhadap bangsa mau pun negara.

"Besar harapan kami penjelasan ini menjadi informasi bermanfaat agar tidak terjadi kesalahpahaman atas hal yang terjadi tersebut," ujar Hendrianida dalam keterangan tertulis yang diterima Tagar, Sabtu, 12 Desember 2020. []

Berita terkait
Ini Profil JNE yang Diboikot Warganet
JNE dirintis oleh H Soeprapto Suparno dan diresmikan pada 26 November 1990 di Jakarta.
Ini Penyebab Warganet Serukan Boikot JNE di Media Sosial
#BoikotJNE trending di media sosial Twitter. Seruan boikot JNE muncul setelah akun media sosial perusahaan tersebut mengunggah video Haikal Hassan.
Ramai Dibully, Ini Tanggapan Resmi JNE
Tanggapan JNE terkait bullyan warganet di Twitter.