Viral Pasien Covid Dipukuli Warga, Ini Respons Sosiolog UGM

Beredarnya video pasien Covid-19 Salamat Sianipar yang dipukuli warga Desa. Berikut respons sosiolog UGM terkait hal itu.
Sosiolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Soeprapto. (Foto: Tagar/Dok UGM)

Jakarta – Beredarnya video pasien Covid-19 Salamat Sianipar yang dipukuli warga Desa Sianipar Bulu Silape, Kecamatan Silaen, Kabupaten Toba, Sumatera Utara. Video tersebut sudah viral di media sosial pada Sabtu, 24 Juli 2021.

Berdasarkan penelusuran, ternyata terdapat perbedaan antara narasi keterangan video viral dengan kesaksian dari warga setempat. Dalam video viral tersebut disebutkan Salamat dikeroyok warga karena warga tidak terima desanya menjadi tempat isolasi mandiri. Namun, berdasarkan keterangan warga, mereka kesal lantaran Salamat yang berusia 45 tahun itu bertingkah aneh. 

Merespons hal ini, Sosiolog Universitas Gadjah Mada (UGM), Soeprapto mengatakan bahwa terlepas dari apapun kesalahan yang dilakukan oleh Salamat Sianipar, tentunya cara menanganinya tidak dengan cara kekerasan.

“Jadi apapun kesalahan yang dilakukan oleh Salamat Sianipar ini tentunya tidak dibenarkan jika penyelesaiannya dengan cara kekerasan, apalagi di videonya ada yang menggunakan pentungan dan sebagainya,” ujar Soperapto saat diwawancarai Tagar TV, Senin, 26 Juli 20221. 

Sebelumnya menurut pengakuan Bupati Toba Poltak Sitorus, mengungkapkan Salamat melakukan isoman tetapi ia bertingkah aneh dan berusaha menyebarkan virusnya ke orang lain dengan berlarian atau berusaha memeluk orang sekitar. Selama isoman pun dirinya juga sudah di penuhi kebutuhannya, tetapi tetap saja Salamat merasa tidak tahan dan mungkin merasa stres.


Jadi apapun kesalahan yang dilakukan oleh Salamat Sianipar ini tentunya tidak dibenarkan jika penyelesaiannya dengan cara kekerasan.


SoperaptoSoperapto saat diwawancarai Cory Olivia di kanal YouTube Tagar TV. (Foto: Tagar/Selfiana)

“Memang saat isoman itu sangat menjenuhkan, lelah ya beban psikologis itu ada dan rasanya memang seperti sedang terpenjara. Kelihatannya si Salamat ini tidak bisa kendalikan perasaan itu,” ujarnya. 

Soperapto juga mengatakan bahwa mungkin saja ada kesalahpahaman antara apa yang dilakukan dan diniatkan oleh Salamat dengan masyarakat.

Ia juga menyayangkan mengapa warga setempat bersikap anarkis terhadap Salamat, yang seharusnya jika Salamat memang salah, bukan berarti boleh melakukan tindak kekerasan pada dirinya. 

“Apapun kesalahan yang dilakukan oleh seseorang itu penyelesaiannya tidak dengan kekerasan. Apalgi tentang penanganan Covid ini kan sudah jelas ada peraturannya dan sanksinya,” ucapnya. 

Di Indonesia memang sikap anarkis seringkali di temukan baik dari warga dengan warga ataupun aparat dengan warga, seperti yang terjadi saat awal PPKM lalu. 

“Ya saya melihat masih banyak anggota masyarakat yang tingkat kedewasaannya di dalam meamahami kondisi yang ada ini relatih rendah. Sheingga baik dari pihak petugas maupun masyarakat itu sering tidak mampu mengendalikan dirinya,” katanya.

Penyebab perilaku anarkis sesorang muncul diduga karena adanya beban sosial, beban psikologis, dan beban ekonomi sehingga masyarakat menjadi tidak taat aturan karena beban tersebut. Disisi lain petugas juga merasakan hal yang sama karena lelah dan kesal selalu menemukan orang-orang yang terlalu melanggar aturan. 

“Saya sih berharapnya apapun yang terjadi ya kita harus pahami bersama semuanya ya jenuh, tidak hanya masyarakat, pedagang dan semua pelaku usaha jenuh dan petugas pun juga sebetulnya lelah ya,” ujarnya.

Soeprato juga mengaskan bahwa jika terkena Covid-19 bukanlah aib dan berharap masyarakat dapat lebih menerima dan memberi support kepada warga yang terkena Covid, bukan malah dijauhi dan dimusuhi. 

(Selfiana)

Berita terkait
Tangani Pasien Isoman, Pemda DIY Rekrut Nakes dari Kampus
Pemda DIY akan merekrut tenaga kesehatan (nakes) dari berbagai fakultas kedokteran dari kampus di DIY untuk bantu tangani pasien isoman.
Saran Dokter Tirta untuk Pasien Isoman Gejala Ringan & Berat
Menurut Tirta, kondisi ini karena para masyarakat yang tengah terpapar Covid-19 dan melakukan isoman tidak terkontrol kondisinya dengan baik.
Wakil Ketua Satgas Kaget 95 Orang Meninggal saat Isoman
Wakil ketua satgas Covid-19 Bogor kaget usai tahu 95 warga meninggal saat isoman. Ia mengimbau untuk lebih banyak persiapan.
0
Parlemen Eropa Kabulkan Status Kandidat Anggota UE kepada Ukraina
Dalam pemungutan suara Parlemen Eropa memberikan suara yang melimpah untuk mengabulkan status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina